Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Membangun Rumah yang Tahan Lama Juga Tahan Gempa

1 Desember 2022   19:59 Diperbarui: 1 Desember 2022   20:10 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atap bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciheuleut 1 dan Ciheuleut 2, Kota Bogor yang ambruk, Senin (28/3/2022).(KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)

Kekuatan suatu bangunan ditentukan oleh usia, kualitas dan kuantitas material, juga proses selama perakitan.

Untuk kedua kalinya, atap ruang kelas SDN Bantarjati 9 Kota Bogor ambruk (sumber). Bulan Maret lalu, atap ruang kelas SDN Ciheulet 1 dan 2 mengalami kejadian serupa. Atap ambruk akibat sudah rapuh sejak lama (kompas.com).

Meskipun kondisi membahayakan tersebut telah dilaporkan beberapa waktu lalu, tidak ada respons cepat dari pihak terkait.

Dalam insiden tidak ada korban luka maupun jiwa.

Tidak terinformasi usia, kualitas dan kuantitas material, juga mutu perakitan yang berpengaruh terhadap kekuatan bangunan.  

Namun tampaknya kerangka kayu sudah tidak mampu menopang beban penutup. Atap bangunan runtuh bukan akibat gempa. 

Lantas, bagaimana agar satu konstruksi bangunan mampu bertahan lama?

Bangunan rumah diperkirakan bisa berdiri utuh setidaknya sampai sepuluh tahun. Tentu saja dengan perawatan rutin.

Fondasi dibuat cukup dalam dan kuat untuk menopang beban keseluruhan bangunan.

Komponen penting saling terikat. Kolom (tiang) dan sloof penahan dinding yang meratakan beban duduk kuat pada fondasi. Balok (palangan atas) saling mengunci dengan kolom.

Konstruksi tersebut kemudian menopang penutup rumah atau atap. Kuda-kuda, reng, dan genteng terikat kuat pada struktur.

Oleh karena itu, fondasi bersama kolom, dinding, dan kerangka atap yang terikat dapat membuat bangunan rumah kuat menghadapi terpaan hujan angin. Juga tahan terhadap guncangan akibat gempa sampai dengan skala tertentu.

Dalam peristiwa yang menimpa sekolah di atas, patut diduga kerangka atap yang terbuat dari kayu sudah lapuk termakan usia. Mungkin juga kurang perawatan memadai.

Dari gambar di atas (atap SDN Ciheulet yang ambruk) terlihat bahwa di beberapa bagian kuda-kuda tidak terikat cukup kuat pada struktur balok. 

Begitu gambaran sekilas dari foto. 

Pelajaran yang dapat ditarik adalah, setiap membangun rumah agar memerhatikan:

  • Ikatan antar komponen pembentuk rumah sudah kuat memenuhi ketentuan.
  • Sambungan besi beton terikat dengan baik dan sesuai dengan syarat (tentang sambungan besi akan disampaikan dalam artikel selanjutnya).
  • Menggunakan material sesuai peruntukan dengan kualitas dan kuantitas memadai.
  • Perancangan dan pengerjaan dilakukan oleh tenaga terampil dan/atau ahli.

Membangun rumah dengan cara itu diharapkan dapat tahan lama. Bisa lebih dari sepuluh tahun.

Juga diharapkan mampu tahan gempa.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun