Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu kepada Kecap Manis

12 November 2022   20:05 Diperbarui: 12 November 2022   20:50 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecap manis oleh ANDRODYN dari pixabay.com

Mencicipinya adalah tentang rasa gurih dengan manis yang samar. Cocok bagi lidah banyak orang.

Tentu, tidak lupa kamu kepadanya akan mengecrutkan --menambahkan-- kecap manis. Begitu banyak kecap sehingga nasi goreng menjadi berwarna hitam dengan rasa manis banget.

Ya, sudah. Kecuali pada awal-awal saja aku protes, kemudian aku tidak lagi berbuat demikian. Menerima bahwa kamu dan aku berbeda selera, namun bersepakat: kita adalah satu yang tak terpisahkan.

Dari semua, aku paling ingat kejadian terakhir. Peristiwa di mana sang penjual bergegas ke warung kelontong demi memenuhi permintaanmu.

Kamu meminta sesuatu yang barangkali tidak tersedia di warung Padang. Kecap manis!

Tahu dong, bagaimana cita rasa masakan Padang? Aku adalah penggemar beratnya. Gurih, pedas, bersantan yang semua membuat seleraku bangun.

Tidak mengherankan, saat menyantap gulai kepala kakap aku bisa menambah nasi putih kering tanpa kuah, kecuali lado ijo alias sambal cabai hijau, sampai dua kali. 

Ilustrasi gulai kepala ikan kakap padang. (Dok. Shutterstock/sigit Set) melalui kompas.com
Ilustrasi gulai kepala ikan kakap padang. (Dok. Shutterstock/sigit Set) melalui kompas.com
Kalau tidak ingat umur, tambahan satu nasi lagi akan aku teriakkan kepada penjual, "Uda, tambuah nasi ciek! --abang/mas/kakak, tambah nasi satu!"

Nasi juga terasa kurang ketika menyantap dendeng batokok. Ah, sambalnya luar biasa. Aku mengecap rasa kelapa yang kuat. Minyak kletik. Entah bagaimana cara mengolahnya, yang pasti rasanya enak tiada bandingnya.

Seperti biasa, aku tahu persis, kamu akan menyiramkan kecap ke atas nasi Padang, apa pun lauknya.

Kamu tidak pernah peduli bagaimana pegawai rumah makan Padang melihatmu dengan takjub. Atau pengunjung memandang dengan ganjil memerhatikan caramu menikmati nasi Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun