Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memberi Upeti kepada Oknum agar Bisnis Lancar

20 September 2022   10:57 Diperbarui: 20 September 2022   12:27 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak pindang ikan tongkol (dokumen pribadi)

Ketika sinar matahari mulai menyorot tajam saya pun duduk di trotoar, berteduh di bawah selembar tenda. Menarik napas sejenak sambil ngobrol basa-basi dengan pedagang pisang. 

Asyik membual tentang kenaikan harga dan menertawakan kesusahan yang tidak berkesudahan. Bagi sebagian orang kehidupan terasa semakin sulit.

Namun tidak bagi PKL berbadan subur itu. Ia hanya fokus kepada upaya dan doa untuk berdagang. Menghabiskan pisang lumut yang masih ada sekitar 20 sisir. 

PKL berjualan pisang hijau lumut (dokumen pribadi)
PKL berjualan pisang hijau lumut (dokumen pribadi)

Seseorang lewat dan berkata, "pisang begini sulit laku. Saya borong deuh, semuanya 150 rebu!"

"Tiga ratus lima puluh. Tiga ratus, ambil!"

Tidak terjadi kesepakatan. Menurutnya, sang penawar adalah pedagang kecil juga yang ingin memperoleh barang dengan harga semurah-murahnya. Untuk dijual lagi.

Tidak ada business deal. Penjual pisang menunggu pembeli biasa demi mengembalikan modal dan mendapatkan keuntungan.

Harga normal satu sisir pisang ditawarkan Rp 30-35 ribu. Demi melancarkan perbincangan, saya membayar Rp 25 ribu untuk sisir dengan jumlah pisang paling banyak.

Selain modal pembelian pisang hijau di Sukabumi, ia pun menyewa lapak. Berjualan di trotoar ternyata tidak gratis.

Berapa ongkosnya? Bayar ke siapa? Sedangkan jembatan adalah fasilitas publik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun