Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pebisnis yang Senantiasa Ditunggu Pelanggan

3 Agustus 2022   09:09 Diperbarui: 4 Agustus 2022   12:35 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang sayur sedang melayani pelanggan. Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana

Para pebisnis ulung yang ditunggu-tunggu pelanggan. Lebih dari pedagang lainnya. Bukan sebab soal harga. Tapi mereka menerapkan layanan prima.

Disebut pebisnis, sehubungan dengan kegiatannya untuk menjual sesuatu. Secara komersial melakukan usaha dalam dunia perdagangan (KBBI). Entah definisi menurut teori wirausaha.

Mereka saya sebut pebisnis, meski skala usaha maupun permodalannya relatif kecil dibandingkan perusahaan di kawasan perkantoran mentereng.

Pengusaha dalam kehidupan sehari-hari menjadi model sederhana, bagaimana menjalankan usaha dengan sikap positif. Mari kita lihat.

Penjual Sayur Keliling

Asep, tukang sayur keliling senantiasa ditunggu ibu-ibu kompleks maupun gang. Pedagang yang ramah. Murah senyum. Mereka bukan menanti penjual lainnya.

Ia menunggang sepeda motor lawas. Di jok belakang duduk rak kayu berisi aneka sayuran dan kebutuhan dapur. Lumayan komplit.

Harga barang dagangan sebanding dengan nilai komoditas serupa yang dijual di pasar. Kualitas dagangannya pun terjamin. Bisa ditawar pula, kalau tega.

Dagangan penjual sayur keliling (dokumen pribadi)
Dagangan penjual sayur keliling (dokumen pribadi)

Kepada mang Asep, ibu-ibu bisa juga memesan barang tertentu yang ada di pasar. Bahan pangan yang tidak biasa dibawa oleh penjual murah senyum ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun