Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Reposisi Produk demi Peningkatan Penjualan

25 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 25 Mei 2022   07:02 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etalase Masakan Padang serba 10.000 (Dokumentasi pribadi)

Artinya, keuntungan kotor diperoleh adalah Rp 200-300 ribu per hari.

"Lebih besar dibandingkan menjual nasi uduk dan gorengan. Hasil penjualan seminggu bisa menutup ongkos sewa."

Diketahui bahwa biaya sewa tempat adalah Rp 600 ribu dibayar setiap bulan. Pengalaman dengan produk baru itu telah berjalan selama dua minggu.

Dari pengamatan sederhana tentang reposisi produk di atas diperoleh gambaran sebagai berikut:

  1. Terdapat perubahan penting terhadap produk dijual, dari kopi dan gorengan menjadi masakan Padang.
  2. Produk dijual lebih bervariasi dengan segmentasi pasar menyasar konsumen golongan ekonomi menengah ke bawah. Harga makanan ditawarkan adalah Rp 10 ribu per-paket dengan mutu baik.
  3. Nilai penjualan per-paket naik dari Rp 5 ribu (asumsinya: rata-rata konsumsi per-orang adalah 5 potong gorengan atau segelas kopi dan 2 gorengan) menjadi Rp 10 ribu (harga 1 paket nasi, lauk, sambal, sayur).
  4. Dengan mengabaikan biaya tetap selain sewa tempat (listrik, air, penyusutan, tenaga kerja), maka alterasi produk menghasilkan pendapatan (bruto) lebih tinggi.

Ternyata reposisi produk menunjukkan hasil menggembirakan bagi pemilik/pengelola bisnis kuliner tersebut. Penjualan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan ketika hanya menjual kopi dan gorengan.

Bungkusan ayam bakar, perkedel, sambal, gulai nangka, dan sayu singkong (dokumen pribadi)
Bungkusan ayam bakar, perkedel, sambal, gulai nangka, dan sayu singkong (dokumen pribadi)

Saya pulang setelah menghabiskan segelas kopi dan membungkus satu potong paha ayam bakar, dua perkedel, sambal hijau, gulai nangka muda, dan sayur daun singkong. Tanpa nasi. Semua ditebus dengan harga Rp 15 ribu.

Olahan tersebut menjadi teman nasi ketika bersantap-siang. Terasa enak untuk ukuran uang dikeluarkan.

Gulai nangka dan sayur daun singkong yang terlalu banyak untuk dimakan sendiri, saya sisihkan untuk nanti malam.

Catatan: pengamatan pada bisnis skala sangat kecil. Hasil akan berbeda dengan studi kasus serupa di perusahaan dengan manajemen produk lebih pelik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun