Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Man on the street.

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis yang Ringan, Bukan Membebani Pikiran

28 Januari 2022   16:54 Diperbarui: 28 Januari 2022   16:57 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laptop dan secangkir kopi (dokumen pribadi)

Pertama kali menorehkan esai pendek di Kompasiana. Lalu puisi dan cerpen. Sebelas tahun lampau. Tanpa pengalaman menulis di ruang publik. Jelek? Banget!

Sejak saat itu saya enggan membacanya lagi. Biar saja mereka berada di tumpukan arsip paling bawah. Berdebu lalu terlupakan.

Delapan kali lebaran kemudian vacuum, meski di dalam masa itu sempat satu dua kali menayangkan karya tulis. Saya lupa tentang apa.

Sekian bulan sebelum virus korona menyebar, tersedia banyak waktu. Sebagian besar darinya membuka lagi blog keroyokan ini dan mulai coba-coba (dalam arti sesungguhnya) membuat cerpen, puisi, dan catatan pengalaman.

Ternyata ada keadaan yang berbeda di platform blog ini: informasi angka pencapaian yang melekat di akun Kompasiana; sistem K-rewards; strata akun contreng hijau, biru, dan polos; artikel pilihan dan tidak, artikel featured.

Kalau penyematan artikel utama (AU) rasanya sudah ada sejak dulu.

Menarik. Itu bisa menjadi tantangan. Pelabelan juga menjadi obsesi yang, apabila tidak dikendalikan, dapat membuat sakit kepala.

Ya iyalah! Saya sempat mengalami. Membuat karya tulis demi memperoleh label biru. Tujuan itu ada yang tercapai dan kebanyakan tidak. 

Juga menyusun tulisan dengan sangat serius, berharap diangkat menjadi AU. Ternyata tidak. Padahal menulis yang ringan dan berpijak kepada pengalaman semata malah HaEl (Headline).

Ya sudah. Akhirnya saya menulis soal yang ringan-ringan saja. Tidak terlalu membebani pikiran. Menulis dalam keadaan jiwa dan rasa tidak terikat kepada pelabelan, target K-rewards, dan godaan manusiawi untuk menghasilkan karya sastra atau ilmiah.

Lha wong saya tidak kuliah sastra dan juga bukan akademisi, jurnalis, atau ilmuwan. Jauh banget dari itu. Saya adalah man on the street --seperti Anda, para pembaca budiman-- yang ingin menarasikan gagasan dalam bentuk aksara atau tulisan.

Baca juga: Menulis adalah Menarasikan Gagasan dengan Aksara

Sesekali menyusun karya tulis  yang memerlukan riset berupa data sekunder dari sumber dapat dipercaya. Selanjutnya saya lebih banyak mengunggah artikel berdasarkan:

  1. Pengalaman sendiri yang masih teringat. Bila tidak sreg untuk mengisahkan, artikel dikonversi menjadi cerita fiksi. Kendati hanya sedikit gagasan menjadi tema fiksi.
  2. Pengamatan sehari-hari terhadap benda-benda atau keadaan di sekitar. Juga hasil perbincangan dengan orang lain dan kegiatannya.
  3. Kesukaan terhadap topik tertentu, misalnya berkaitan dengan minat. Maka mengulas peristiwa di sekitar dunia kuliner menjadi kesenangan.
  4. Bacaan dari artikel dengan penyampaian apik. Di Kompasiana saya kira melimpah karya tulis bagus, enak dibaca, dan mencerahkan.

Dengan patokan itu ditambah rutin menulis dan melupakan sejenak bonus (label, rewards), suatu ketika saya merasa heran: karya tulis ditayangkan mendapatkan apresiasi, berupa pelabelan, keterbacaan dan seterusnya.

Oleh karenanya, bertambah pula keinginan untuk menulis lebih rajin dengan dasar di atas. Meskipun saya belum sanggup menulis satu artikel setiap hari, seperti dicontohkan oleh para penulis hebat. 

Pastinya menulis menjadi hobi baru.

Tentu saja menulis di ruang publik harus diiringi dengan sikap lebih dewasa: tidak baperan, tidak gampang tersulut emosi, dan bersedia menerima masukan. Siapa tahu kelak menjadi penulis profesional?

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun