Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lakukan Hal Ini agar Tidak Menyesal Kemudian

21 Januari 2022   10:09 Diperbarui: 24 Januari 2022   19:55 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyesal kemudian oleh sreza24595 dari pixabay.com

Tenggat waktu penyelesaian yang sudah ditentukan (seperti deadline bagi penulis). Bekerja seefisien mungkin agar tidak merugi. Menghadapi pihak yang meminta bagian: oknum pejabat dan aparat, ormas, dan warga.

Mengatasi persoalan non-teknis tersebut memerlukan kiat-kiat tersendiri, termasuk melibatkan emosi. Betapa kalau kita bersikap "lembek" akan "dimakan" oleh orang-orang mata duitan itu. Kita harus garang tidak boleh kalah gertak dengan mereka.

Indikasi Kelelahan. Sesungguhnya sebelum mendapatkan serangan penyakit kronis, sudah ada pertanda bahwa tubuh kita mulai remuk.

Saya mengalami kesemutan (gringgingen) di lengan kanan. Bahkan saat mengendarai sepeda motor, tangan kiri tidak memegang stang motor. Tidak kuat menahan getaran. 

Beberapa kali juga mengalami sedikit pusing kepala, tapi saya abaikan.

Pola Makan. Kacau-balaunya pengelolaan waktu berpengaruh terhadap pola dan kualitas makan. Sarapan tidak sempat dilakukan, kalaupun iya hanya ngemil gorengan atau paling pol makan mi instan. 

Pada waktu-waktu lainnya, bisa jadi pola makan menjadi berantakan. Saat ada kesempatan, ingin makan yang serba enak dan --sering kali---berkolesterol tinggi.

Perilaku buruk dan pertanda kelelahan di atas mesti diatasi secepatnya. Untuk itu disarankan melakukan hal-hal berikut:

  1. Meredam Tegang. Menikmati waktu terbebas dari pekerjaan dengan berkumpul keluarga, rekreasi, dan refreshing.
  2. Penting membagi waktu secara seimbang antara pekerjaan dan kemampuan. Jangan dipaksakan. Kalau perlu buat skema delegasi. Tidak mengambil banyak pekerjaan, apabila melampaui kekuatanmu.
  3. Sesibuk apa pun bekerja, sempatkan beristirahat cukup. Dunia medis menyarankan delapan jam sehari dengan kualitas bagus. Artinya, lupakan sejenak pikiran tentang pekerjaan menjelang tidur, agar nyenyak. Bukankah peristiwa sibuk yang sesibuk-sibuknya adalah saat dijemput maut?
  4. Apa pun yang dihadapi, pengendalian emosi lebih penting agar tekanan-tekanan tidak melesat ke otak. Toh yang rugi kita sendiri.
  5. Bila merasakan ada indikasi kelelahan, seperti pusing, kesemutan terus menerus, merasa lesu, maka segera berkonsultasi dengan dokter.
  6. Jaga pola makan sesuai saran kesehatan. Rendah kolesterol, berprotein, berserat, mengandung nutrisi baik, dan seterusnya. Juga menjaga agar tidak berlebihan mengonsumsi garam dan gula.
  7. Hindari mengonsumsi obat-obatan penenang, reaktivan (pemicu semangat), minuman beralkohol dan narkotika. Pengaruh menenangkan bersifat sementara, dampak buruk akan selamanya.

Terpenting adalah prinsip timing is determining! Penentuan waktu untuk memeriksakan diri harus diputuskan segera, ketika mendadak merasa pusing, ingin selalu berbaring, lemah di sebagian tubuh. Keterlambatan memeriksakan diri ke dokter bisa berakibat amat fatal!

Oh ya, bagi para pembaca yang kenalan atau kerabatnya terlanjur terserang penyakit kronis, ada bacaan menarik dari kompas.com tentang pilihan penyembuhan. 

Selain pengobatan secara medis dan fisioterapi, bahan herbal menjadi pilihan tanpa efek samping yang dapat menunjang pemulihan serangan stroke, yakni:

  1. Seledri
  2. Pegagan
  3. Sembung
  4. Teh Hitam atau Teh Hijau
  5. Ashwagandha
  6. Bawang Putih
  7. Kunyit
  8. Ginkgo biloba
  9. Bilberry

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun