Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sarapan dengan Menu Mi Mocaf

30 November 2021   20:57 Diperbarui: 5 Desember 2021   01:45 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarapan sepiring mi mocaf kuah (dokumen pribadi)

Mocaf gluten free dibanderol dengan harga Rp14.500-17.500 perkilogram. Bandingkan dengan tepung terigu, harganya berkisar Rp7.500-13.000 perkilogram tergantung kualitas.

Penggunaan Produk Dalam Negeri

Mengutip kompas.com tanggal 29/9/2019, Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar keempat (20-21 juta ton per tahun) di dunia setelah Nigeria, Thailand dan Brasil.

Konon produksi ubi kayu terus meningkat. Tanaman ini tumbuh sepanjang tahun, tahan keadaan kering, dan mampu bertahan di lahan bernutrisi rendah.

Sayang data terakhir berkaitan dengan produksi dibanding konsumsi tidak terinformasi. Demikian pula posisi neraca perdagangan komoditas singkong.

Sementara itu, entah kenapa, harga turunannya, yaitu tepung mocaf relatif mahal. Kelemahan berimbas kepada harga mi mocaf yang lebih mahal daripada mi tepung terigu.

Singkatnya, dengan perkiraan bahwa produksi meningkat dan banyaknya orang pandai di atas sana memikirkan skala keekonomiannya, diharapkan harga tepung mocaf mampu menandingi --malahan di bawah-- harga tepung terigu.

Maka, bahan baku berharga rendah ditambah proses produksi efisien, akan membuahkan mi mocaf sebagai sumber karbohidrat yang murah pula.

Sambil menunggu saat itu tiba, saya sebisa mungkin meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. 

Dengan cara melahap olahan ubi kayu berikut turunannya sebagai alternatif sumber karbohidrat, kendati kontribusi kepada konsumsi nasional hanya seujung rambut.

Mari menyantap mi mocaf!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun