Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kasus Kehilangan Hewan Peliharaan yang Paling Perih

12 November 2021   20:55 Diperbarui: 12 November 2021   21:24 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung beo.(WWW.HARIANJOGJA.COM) melalui kompas.com

Ia dibawa waktu masih berusia sangat muda. Di dalam keranjang pembungkusnya terdapat persediaan makanan, berupa cabai rawit merah berukuran lebih kecil dari biasanya. Kemudian diketahui, rawit tersebut luar biasa pedas.

Sebagian darinya disemai, sisanya untuk persediaan makanan. Sambil melatih burung kecil agar terbiasa memakan cabai lokal atau pakan alternatif.

Semakin besar semakin kelihatan kepandaian meniru suara manusia atau suara-suara menonjol yang sering terdengar. Ya. Ia adalah Burung Beo (Gracula).

Ia burung "berbicara" yang cepat belajar. Kata-kata unik yang kerap diperdengarkan dalam nada keras akan ditirukannya dengan sempurna.

Tingkahnya pun menggemaskan. Bila dilepas dari kandang, ia tidak mau terbang jauh. Malahan senang bertengger di pundak atau lengan.

Kalau akan diberi makan, tingkahnya seperti anak-anak. Membuka paruh sambil merengek dan mengepakkan sayap. Tapi kalau makanannya ditarik, ia tampak kesal. Mengeluarkan suara seperti orang kecewa.

Itu yang membuat kami senang dan menganggap sebagai anggota keluarga. Lain perlakuan kami terhadap hewan peliharaan lainnya.

Badannya lebih langsing. Lebih tampan dan terlihat perilakunya lebih cerdas. Penampilannya berbeda dengan burung Beo dijual di pasar. 

Kalau malam dimasukkan ke dalam rumah, dengan kandang diselubungi kain penutup. Pagi-pagi dikeluarkan, diberi semangkuk air. Bukan untuk minum, tapi untuk mandi.

Burung Beo memang senang bermain-main dengan air. Siangnya berjemur sampai kering. Demikian rutinitas yang dijalani burung Beo.

Sampai terjadinya peristiwa menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun