Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negara Amplop

6 November 2021   06:58 Diperbarui: 6 November 2021   07:03 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peta Negara Amplop oleh Nietjuh dari pixabay.com

"Baiklah. Bila Anda tidak berkeberatan. Ada syarat mengikuti...."

"Saya mendengarkan...," Pejabat Tinggi Indonesia bersemangat.

"Erghhh, transaksi bilateral menyangkut impor amplop telah berlangsung lama. Kami juga memuji kualitas dan ketepatan waktu pengiriman.....," tutur Menteri Urusan Dagang.

Menteri Urusan Bikin Amplop memotong tanpa tedeng aling-aling.

"Kuota impor dari negara Anda akan dilipatgandakan. Untuk itu, setiap lembar amplop agar ditambahkan harga sebesar 3 rupiah. Dua rupiah untuk kami, di mana akumulasi akhir agar dikirim ke sebuah rekening di Swiss. Satu rupiah lagi silakan Anda miliki."

Pejabat Tinggi Indonesia sontak bangun dari kursi berlapis kulit. Mukanya memerah.

"Tidak bisa! Tidak mungkin! Itu bukan kebisaan kami," radang pejabat tinggi menutup tas Echolac dengan kasar, lalu melangkah menuju pintu.

"Sebentar. Sebentar. Kuota impor dari negara Anda kami naikkan menjadi 1 triliun lembar amplop."

Pria perlente berperut buncit itu membalikkan badan. Berkerut kening.

"Anda lihat tumpukan amplop di sudut ruangan? Isinya berjumlah 10 miliar rupiah. Apakah cukup sebagai awal kesepakatan?"

"Gedubraaak...!!!" Tas Echolac terjatuh. Berkas di dalamnya berhamburan. 

Pejabat Tinggi menganga takjub memandang amplop menggunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun