Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bijak Bermedsos adalah Semangat Pemuda demi Menjaga Persatuan

28 Oktober 2021   10:56 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo HSP 2021 dari Situs Resmi Kemenpora RI


Usia muda identik dengan masa energik dalam melakukan perubahan, pun menghadapi transformasi zaman. 
Gairah yang membawa kepada perilaku positif bagi dirinya juga lingkungan sekitar. Sebaliknya, stamina itu akan menyeret ke tindak tanduk buruk pengganggu ketenteraman. Bisa jadi, pertalian dengan kelompok akan berpengaruh terhadap tabiat tersebut. 
Untuk menegaskan pernyataan itu, berikut disampaikan pengalaman-pengalaman afiliasi dengan komunitas terhadap perilaku.
Beruntung saya sempat ikut-ikutan aktivitas "bawah tanah" mahasiswa pada masa rezim Orba. Aktivis dimaksud terbagi menjadi dua golongan besar (di tempat yang saya ikuti) yaitu: tim think tank dan tim lapangan. Struktur pembentuknya bisa lebih kompleks. Penggolongan di atas hanya untuk memudahkan bahasan.
Saya berada di lingkaran tim think tank yang jarang turun ke jalan (tim lapangan). Hanya sekali turun ke lapangan, waktu protes atas pembangunan Waduk Kedungombo dengan melakukan long-march. 
Saya seringnya berada di ruang-ruang diskusi kritis terhadap kebijakan pemerintah. Dasar pemikiran berdasarkan literatur diharamkan pada era itu dan menggunakan data klandestin.
Salah satu upaya penting adalah membangun kesadaran kepada anak-anak muda tentang pentingnya melawan penindasan dari kelompok mapan (status quo) yang sedang berkuasa, melalui kelompok belajar bersama. Hasil pendidikan kebebasan semacam ini akan terasa setelah 15-20 tahun ke depan.
Bukan substansi pergerakan yang akan disampaikan, tetapi betapa semangat untuk melakukan perubahan demikian besar, kendati menghadapi tembok bertangan besi Pemerintah Orba. Semangat pergerakan pun berlandaskan pengetahuan tentang data absah dan bacaan terpercaya.
Jauh setelah periode itu, kegemaran terhadap mobil VW kodok membawa saya ke sebuah komunitas. Kesamaan minat dan hobi membawa ke perbincangan, acara-acara pertemuan, dan kegiatan balap mobil VW. Ajaibnya, di luar event itu, dalam kehidupan sehari-hari rasanya kok ya sering ketemu mobil VW. Hehehehe.
Baca juga: Ini 5 Kiat agar Komunitas Langgeng
Ada juga masanya, saya menggemari Jimmy Katana. Dalam kesempatan itu, mendadak terlihat banyak mobil Katana berbagai tahun terlihat berseliweran di jalanan. Pertalian kepada minat membawa asosiasi kuat terhadap objek diminati.
Ilustrasi singkat di atas menggambarkan, bahwa keterkaitan dan pertalian dengan sebuah objek atau komunitas akan memicu gairah untuk mencari segala hal, berhubungan dengan objek tersebut. 
Mudah bagi kita untuk melihat, bergaul, bertemu, berkomunikasi, dan berasosiasi dengan mereka yang memiliki kesamaan minat.
***Perkembangan terkini telah melahirkan teknologi informasi. Keluaran berupa situs media sosial, blog, platform belanja dan perpesanan berkembang secara masif. Rasanya, ia menjadi wahana penting dalam perguliran arus informasi yang kian cepat.
Siapa sih yang tidak menggunakan jejaring pergaulan dunia maya itu?
Derasnya arus informasi yang akhirnya berpengaruh terhadap pola perilaku penggunanya, positif atau negatif. Termasuk pemuda.
Dalam beberapa hal, kelompok --diperkirakan berusia muda---menggunakan ruang maya dalam menggaungkan persoalan sosial. Saling bantu membantu. Melakukan kritik kepada pemerintah. 
Generasi muda pengguna medsos yang telah menjadi kekuatan penekan tanpa sekat-sekat fisik yang jamak kita temukan, seperti batas geografis.
Fenomena yang mampu mempersatukan, sekaligus berpotensi memecah generasi muda. Dikotomi akibat pilpres lalu merupakan contoh kecil.
Perubahan masif, gerakan digital, atau apa pun namanya berkaitan dengan metamorfosis dari cara-cara konvensional menuju dunia teknologi informasi tanpa batas adalah lingkungan yang tidak bisa dinafikan. Ia menghadirkan keuntungan luar biasa, juga potensi kerusakan tak terkira.
Sebagai sosok aktif, dinamis menghadapi perubahan, dan mampu menciptakan perubahan melalui media sosial, pemuda berperan penting dalam pembentukan semangat kebangsaan.
Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2021, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengusung tema: Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh.

  1. Bersatu : Spirit persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia
  2. Bangkit : Pemuda sebagai spirit partisipasi kaum muda untuk bangkit melawan pandemi COVID-19
  3. Tumbuh : Upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan semangat kewirausahaan pemuda.

(Sumber: Makna Tema dan Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021)
Akhirul Kata
Pemuda generasi penerus bangsa seyogianya berafiliasi dengan semangat persatuan dalam keberagaman. Tidak usah lagi menjunjung gerakan yang berusaha memecah belah. Jauh-jauh dari itu.
Sudah saatnya memandang pandemi Covid 19 sebagai musuh bersama yang harus dilawan dengan mematuhi segala aturan terkait upaya eliminasinya. Terus membangun semangat enterpreneurship demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi dicita-citakan.
Perkembangan pesat teknologi informasi merupakan bidang kesempatan tidak terbatas untuk menyuburkan semangat tersebut di atas. 
Semangat pemuda demi menyingkirkan bibit-bibit pemecah belah NKRI dengan menggunakan medsos secara bijak, dan memanfaatkan sebesar-besarnya sebagai wahana agar kewirausahaan tumbuh subur. 

Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun