Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dukun Pembaca Pikiran

27 Oktober 2021   20:57 Diperbarui: 27 Oktober 2021   21:22 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ritual dukun oleh Ann_Milovidova dari pixabay.com

Entah siapa yang menggerakkan, mulut mangap mengalahkan kesadaran, "ini ada masalah besar dengan istri Anda."

"Sok tahu, ente!"

"Dengarkan saya. Istrimu berwajah di atas rata-rata. Rambut halus bak kuas kue, lurus selayaknya sapu ijuk. Tawanya memesona, menarik kelopak sehingga mata tertutup. Tetapi kalau marah mata merahnya mendelik seperti hendak menelan seisi rumah, suaranya bak sapi disembelih memekik-mekik melewati lebih dari sepuluh rumah tetangga."

Hening. Seekor lalat terbang masuk ke dalam mulut menganga, "kok bisa tahu persis?"

"Mau denger cerita selanjutnya? Permasalahan besar menyangkut hubungan kalian!"

Pria itu manggut-manggut takjub.

Tarjo melihat bukan hanya foto di sekitar pria malang tersebut, tetapi serangkaian fragmen --tidak begitu terang--- bergerak cepat membentuk film. Gambar bergerak yang diterjemahkan dengan nalar sehat. Tidak menjadi ujaran klenik atau mistik, seperti dukun tradisional.

Tampak motor butut berwarna merah, meringkuk. Kemudian terlihat bagus yang rasanya tidak mungkin dimiliki oleh pria di depannya.

"Di rumah ada motor bebek C-70 merah? Tidak punya mobil?"

"Ya! Benar."

Muncul fragmen wanita bergandengan tangan mesra dengan seorang lelaki parlente. Menggunakan semacam kartu, mereka membuka pintu kayu, memasuki ruangan berkarpet. Di dalamnya terdapat kamar mandi dilengkapi shower dan bathtub, meja rias, dua kursi mengapit meja, dan sebuah ranjang besar bersprei putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun