Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tahan Emosi, Jangan Sampai Kelola Uang Bulanan Jadi Berantakan

8 Oktober 2021   20:59 Diperbarui: 8 Oktober 2021   21:04 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelola uang bulanan oleh Frantisek_Krejci dari pixabay.com

Padahal untuk sarana mobilitas sudah ada jip Jepang. Tahun lama, tapi dapat diandalkan.

Pada kesempatan lain, demi memutus pembicaraan panjang lebar sepasang suami istri, dengan amarah tertahan saya membeli barang ditawarkan. Sekaligus menjadi member sebuah sistem pemasaran berjenjang produk luar negeri. 

Sekali lagi, pengaturan uang bulanan berantakan.

Sebetulnya ada beberapa kasus di mana pengelolaan keuangan bulanan terganggu akibat kesenangan, kegembiraan, bahkan kemarahan sesaat yang berlebihan.

Kondisi psikologis pada saat-saat itu menentukan cara saya berpikir dan berperilaku dalam mengeluarkan uang. Emosi memengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan berhubungan dengan pembelanjaan.

Berkaitan dengan perilaku ini, seorang psikolog menyebutkan ada enam emosi mendasar dalam diri seseorang:

  1. Emosi Bahagia
  2. Emosi Sedih
  3. Emosi Takut
  4. Emosi Jijik
  5. Emosi Marah
  6. Emosi Terkejut

(Penjelasan lebih lanjut dapat dibaca di sini).

Dari gambaran di atas, ternyata emosi berlebihan berpengaruh terhadap cara berpikir dan pengambilan keputusan saya dalam mengeluarkan uang.

Jadi, belajar dari pengalaman tersebut, jangan ambil keputusan keuangan pada saat Anda sedang berada pada emosi berlebih, apakah itu berupa kegembiraan (bahagia), kesedihan, apalagi kemarahan.

Itu dapat mengganggu rencana keuangan yang telah disusun. Kemudian mengakibatkan cara kelola uang bulanan menjadi berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun