Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rahasia Meningkatkan Produktivitas: Kerja Cerdas, Bukan Sekadar Kerja Keras

28 September 2021   06:47 Diperbarui: 4 Oktober 2021   04:32 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto meningkatkan produktivitas oleh Gustavo Fring dari Pexels

Dengan demikian, kelompok pertama --orang luar-- mampu melangsir batu bronjong lebih banyak, dengan lebih sedikit orang dan peralatan, daripada kelompok kedua --warga lokal-- yang membawa semangat awal, tapi melempem dalam perjalanan.

Itu adalah perbandingan nyata antara tim pekerja yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cara-cara tepat dan efektif, dengan kelompok yang hanya mengandalkan kekuatan dan kerja keras, tanpa memperhitungkan kemampuan alat dan tenaga.

Kerja cerdas bukan sekadar kerja keras tidak hanya diperlukan di dalam pekerjaan lapangan, tetapi di dunia kerja pada umumnya.

Kemudian, Caroline Castrillon dari forbes.com memberikan beberapa kiat menyelesaikan pekerjaan dengan cara-cara lebih cerdas bukan kerja lebih keras, sebagai berikut:

1. Pendelegasian yang merupakan kemampuan mengamanatkan tugas-tugas kepada bawahan atau anggota tim.

2. Menitik-beratkan pada tugas-tugas dengan potensi pencapaian hasil tertinggi dalam jangka panjang (high impact) atau major projects. Bukan details yang menyita waktu.

3. Mengerti kapan mesti menghentikan suatu pekerjaan. Kelompok pertama pada contoh di atas cermat dalam mengatur, kapan beristirahat dan kapan bekerja konstan. Demikian agar mereka tidak lelah secara fisik dan mental (burning out) karena diforsir.

4. Mengelompokkan kegiatan dalam jadwal tertentu dengan rapi. Misalnya, berkonsentrasi lebih penuh pada satu pekerjaan selama seharian, daripada berusaha menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu itu juga.

6. Memanfaatkan kemampuan diri dalam berproduksi. Merupakan pengejawantahan dari waktu yang tepat untuk memperoleh hasil optimal. 

Kita harus mengetahui, ketika berada pada waktu paling fokus untuk menjalankan tugas-tugas analitik. Sebaliknya, pada saat berada di titik terendah agar berpikir dan mengerjakan hal yang bersifat kreatif.

7. Mengurangi daftar tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam rentang waktu tertentu (to-do list). Sedikit pekerjaan penting bisa diselesaikan dalam satu hari, lebih baik daripada deretan panjang to-do list tidak pernah selesai.

8. Menciptakan motivasi dari dalam. Memulai sebuah proyek adalah bagian tersulit. Jika sejenak berfokus kepada langkah awal pekerjaan, pikiran Anda akan termotivasi untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. 

Kira-kira seperti itulah yang saya alami dalam kegiatan menulis. Apabila fokus menuliskan paragraf pertama dengan sebaik-baiknya, maka huruf-huruf tertulis selanjutnya meluncur lebih deras.

9. Mengelola keadaan sekitar dengan mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu perhatian kepada pekerjaan (distraksi). Misalnya, menyetel telepon genggam dalam mode diam.

8. Menyingkirkan barang-barang tidak diperlukan dari tempat kerja. Bersihkan meja dari kertas, benda-benda takterpakai, abu rokok, dan tumpahan kopi. Atau mengorganisasi perangkat lunak dan dokumen dalam komputer.

10. Bekerja dalam selang waktu tertentu. Ilmuwan menemukan bahwa kemampuan optimum otak manusia berlangsung selama satu setengah sampai dua jam. 

Mengistirahatkan pikiran selama 20-30 menit setelahnya dapat meningkatkan konsentrasi, menjaga kegairahan kerja, dan menghindari terjadinya distraksi.

Maka, dengan mempelajari 10 kiat di atas, diharapkan tingkat produktivitas dalam pekerjaan akan meningkat.

Disadari atau tidak, grup pertama para pekerja telah melaksanakan sebagian dari atau semua kiat-kiat tersebut. Pencapaian hasil sangat optimal. 

Sedangkan kelompok kedua memfokuskan diri pada sebanyak-banyaknya hasil kerja, yang ternyata tidak produktif.

Dengan demikian, kerja dengan cara lebih cerdas (work smarter) dapat meningkatkan produktivitas, daripada pegawai yang bekerja lebih keras (work harder).

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun