Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Body Image, Cara Nyetir Mobil agar Nyaman dan Aman

22 Juni 2021   07:18 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:30 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Body Image dalam Nyetir Mobil oleh Nadezhda Diskant dari Pexels

Alhasil saya pun mendapatkan amarah, namun Ayah akhirnya memberikan beberapa petunjuk penting sebelum mengemudi, yaitu:

  1. Mengenal fungsi indikator, pengontrol, pedal, dan tuas di dalam kendaraan.
  2. Memahami cara kerja mesin, transmisi, kopling, dan rem. Ternyata rem adalah bagian krusial yang perlu diperhatikan secara khusus, karena erat kaitannya dengan keselamatan.
  3. Merasakan apakah posisi duduk, menginjak pedal, meraih tombol, dan sebagainya, apakah sudah pas dengan postur pengemudi.
  4. Mengetahui kemampuan dan fungsi kendaraan dibuat. Antara sedan dengan jip, akan berbeda secara kecepatan, akselerasi, dan daya angkut.
  5. Mengerti aturan dan etika dalam berkendara.
  6. Membangun body image dengan mengetahui bentuk dan dimensi kendaraan.

Dengan demikian, saya dilatih agar mengetahui seluk-beluk mengemudikan mobil, selain pemahaman teknis. Waktu SMA, saya sudah mampu nyetir jarak jauh, tentunya didampingi Ayah. SIM A dan C menjadi hadiah ulang ke-17.

Namun rujukan ihwal body image dalam mengemudi kendaraan bermotor, sampai saat ini belum saya temukan pada mesin penelusur web.

Kemudian saya mendefinisikan Body Image sebagai citra yang dibayangkan di dalam kepala atau menyangkut persepsi pengemudi mengenai ukuran kendaraan. Kemudian citra tersebut diletakkan pada diri sendiri, sehingga "tubuh" mobil menyatu dengan badan pengemudi. 

Secara impulsif, pengemudi mengetahui dan merasakan jarak aman mobil dengan kendaraan atau obstacles lain

Dengan itu pula, pengemudi dapat mengetahui titik pandang mati/terhalang pada sebuah kendaraan bermotor, berikut cara mengantisipasinya. Semakin besar dimensi kendaraan, semakin banyak blind spot tersebut.

Sublimasi, pengalaman, dan rasa itu akan membuat pengemudi gesit bermanuver dalam segala medan. Kemahiran tersebut mutlak sering dilatih untuk mengasah rasa (feeling), agar terbiasa lalu timbul perasaan menyatu dengan mobil.

Oleh karena itu body image diperlukan dan menjadi penting, ketika:

  1. Berbelok, agar tidak menyerempet sesuatu apapun di sekelilingnya.
  2. Memarkirkan kendaraan secara layak.
  3. Menjaga jarak aman dan nyaman dengan kendaraan lain atau obstacles di sekitar.
  4. Menyalip kendaraan lain.
  5. Melalui jalur sempit.

Ketika kuliah, seorang teman meminta saya mengemudikan sebuah sedan Holden Statesman dalam rencana konvoi jarak jauh. Mobil mewah berbadan lebar dan panjang itu sudah dilengkapi power steering. Sementara saya terbiasa menggunakan mobil kompak FIAT 124S.

Sehari sebelum keberangkatan, saya berusaha "merasakan" dimensi mobil mewah itu. 

Pembentukan body image tersebut untuk menghindari terjadinya insiden dan accident terhadap mobil dan penumpang dalam perjalanan mendatang.

Tentang insiden/accident dapat dibaca: Crane Terguling di Bogor: Beda Accident, Incident, dan Near Miss

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun