Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaafkan dan Dimaafkan, Sama-sama Ringan dan Berat

13 Mei 2021   05:57 Diperbarui: 13 Mei 2021   05:55 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memaafkan atau dimaafkan tanpa excuses oleh geralt dari pixabay.com

Satu ketika, saya bertemu dengannya dan berbincang serius. Saya meminta maaf atas kekasaran dan memaafkan kekeliruannya. Demikian sebaliknya. Akan tetapi, tidak ada kemungkinan di masa depan untuk menjalin kerja sama bisnis. Cukup sebagai teman saja.

Ternyata memaafkan adalah tindakan melegakan yang, percaya tidak percaya, turut melancarkan rezeki.

Dimaafkan

Pada kedudukan ini, kitalah yang mempunyai salah kepada orang lain. Agar dapat dimaafkan dengan sesungguhnya maaf, maka meminta maaf dan mengakui kesalahan merupakan cara.

Mengakui kesalahan adalah penting. Dengannya kita menunjukkan penyesalan yang sangat dalam dan tidak akan mengulanginya dengan cara apa pun.

Saya pernah berbuat kesalahan, sehingga merugikan bisnis seseorang. Selama saya belum mengakui dan meminta maaf kepada orang tersebut, selama itu pula saya merasa terbebani. Tidak tenang.

Hal yang menghambat saya untuk meminta maaf adalah: gengsi, takut ditolak, khawatir terhadap akibat, dan takut direndahkan.

Suatu saat saya bertekad, apa pun yang terjadi, saya harus meminta maaf agar dimaafkan. Dengan isi kepala berkeliaran, ditopang badan gemetaran, saya menghadap pengusaha tersebut. Cukup sulit untuk bertemu. Saya menunggu di ruang tamu kantornya sekitar sejam. Akhirnya saya diterima di ruangannya. Saya duduk di sofa Italia dengan merasakan keangkuhan. Saya berkeringat di dalam ruangan yang sangat dingin itu.

Setelah berbasa-basi sejenak, dengan bergetar saya menyampaikan maksud kedatangan. Saya mengakui kesalahan tanpa berdalih (excuses) atau menyalahkan pihak lain. Seusai melepaskan beban itu, rasanya dada menjadi lega. Saya sudah tidak peduli lagi akibat dari ucapan saya.

Ajaib. Bukan makian atau nada marah yang disampaikan pebisnis itu, tetapi senyum tulus. Beliau berujar, bahwa kesalahan saya sudah dimaafkan dan ia sudah memperoleh pengganti yang sepadan. Ia menepuk bahu saya, sambil berkata, "real gentleman."

Pertemuan singkat, namun sangat bermakna bagi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun