Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setelah Banjir Jakarta, Terbitlah Proyek Sumur Resapan

23 Februari 2021   17:57 Diperbarui: 23 Februari 2021   18:27 2601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berjalan melewati banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi serta drainase yang buruk membuat kawasan Kemang banjir setinggi 1,5 meter.(ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARS) [Melalui Kompas.com)

Mungkin sebagian pembaca ingin tahu mengenai sumur resapan, apakah itu berkaitan dengan fungsi, persyaratan, maupun konstruksinya.

Di rumah orang tua saya, tidak ada selokan yang mengalirkan air kotor ke drainase jalan. Air limpasan hujan dan buangan air dapur ditampung di dalam sumur resapan yang dibangun pada tahun 1975. 

Sampai saat ini ia masih berfungsi normal tanpa pernah dibongkar, sehingga saya tidak mengetahui persis dimensi dan konstruksinya. 

Namun demikian, pedoman pembuatan sumur resapan telah ditetapkan oleh pemerintah. Bagian Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU mencantumkan seluk beluk pembuatan sumur resapan di dalam SNI 8456-2017. 

Acuan ini mengatur tata cara perencanaan tehnik sumur resapan air hujan, persyaratan, mengurangi limpasan air hujan berlebihan pada permukaan, dan potensi menambah air tanah.

Pedoman tersebut membagi konstruksi sumur resapan ke dalam tiga tipe: I. Sumur resapan dengan kedalaman 1,5 meter; II. Kedalaman sampai 3 meter; IIIa dan IIIb. Kedalaman maksimum dan lebih dari 5 meter.

Acuan itu juga menempatkan persyaratan umum dan teknis yang semestinya dipenuhi, sebagai berikut:

  1. Sumur resapan untuk menampung limpasan air hujan dibuat pada bidang tanah yang cenderung datar, dengan kemiringan maksimum 2 persen.
  2. Penempatannya harus memperhatikan keamanan bangunan di sekitar, sumber mata air, septik tank, ketersediaan lahan, dan peraturan daerah setempat.
  3. Bisa dibuat secara individual untuk keperluan sendiri dan komunal untuk kepentingan umum.
  4. Penampang atas boleh berbentuk segi empat atau lingkaran.
  5. Struktur tanah pembangunan sumur resapan memiliki nilai permeabilitas, atau kecepatan air merembes secara horizontal dan vertikal ke dalam tanah. Permeabilitas diklasifikasikan menjadi: tanah lanau (sedang); tanah berpasir halus (agak cepat); tanah berpasir kasar (merembes cepat).

Panduan struktur pembuatan sumur resapan, yang umumnya digunakan di pekarangan rumah, berdasarkan acuan dari Badan Standar Nasional Indonesia. Konstruksi  Tipe I, dengan kedalaman maksimum 1, 5 meter, terpampang pada gambar 1 berikut:

Gambar 1: konstruksi tipe I sumur resapan dari BSNI (sumber litbang.pu.go.id)
Gambar 1: konstruksi tipe I sumur resapan dari BSNI (sumber litbang.pu.go.id)
Sedangkan detil dari gambar konstruksi sumur resapan Tipe I dapat dilihat dalam gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2: detil sumur resapan dari badan Litbang PU (sumber litbang.pu.go.id)
Gambar 2: detil sumur resapan dari badan Litbang PU (sumber litbang.pu.go.id)
Potongan dan bahan pembentuk sumur resapan dapat dilihat pada gambar 3:

Gambar 3: potongan dan bahan sumur resapan (sumber puskim.pu.go.id)
Gambar 3: potongan dan bahan sumur resapan (sumber puskim.pu.go.id)
Dengan demikian, sumur resapan dibangun sebagai salah satu tindakan pencegahan banjir, dengan menampung limpasan air hujan, dan juga berfungsi sebagai sarana untuk menambah air tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun