Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri yang Meninggalkan Kesan Berbeda

24 Mei 2020   03:52 Diperbarui: 24 Mei 2020   03:59 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: Pinterest

Idul Fitri merupakan momen perayaan kegembiraan setelah meraih kemenangan melawan hawa nafsu selama bulan Ramadan dan menjadi peristiwa silaturahmi yang mengesankan.

Pada waktu masih kanak-kanak sampai remaja, Idul Fitri berarti berkunjung ke rumah kakek-nenek. Mudik adalah peristiwa tentang: perjalanan (yang belum terlalu berdesakan seperti dewasa ini), sungkeman beserta hadiah-hadiah, dan hidangan yang hanya khusus dibuat untuk menyambut para tamu di waktu lebaran.

Para sesepuh sudah tiada sehingga tidak ada kegiatan mudik ke kampung halaman, tetapi perjalanan tetap dilakukan selama Idul Fitri. Kali ini perjalanan mengunjungi sanak saudara dan kerabat yang berada di kota-kota terdekat. Sebagaimana orang jaman dahulu, bapak saya mengajak berkunjung agar tidak "kepaten obor" artinya tidak memutuskan tali kekeluargaan dengan saling berkunjung agar generasi penerus bisa saling mengenal.

Kemudian pada saatnya, orang tua saya menjadi sesepuh di dalam tatanan keluarga besar dan menjadi tokoh yang dikunjungi oleh sanak saudara. Pertimbangan lain adalah kondisi kesehatan yang menghalangi untuk melakukan perjalanan.

Menjadi "pusat" kunjungan berarti mesti menyiapkan sejumlah hidangan khas lebaran yang telah diadakan sejak jaman kakek-nenek. Aneka kue kering, manisan kolang-kaling, tape-uli, opor ayam kampung, telur petis, dan yang paling ditunggu oleh para tamu karena istimewa adalah Topak Ladheh.

Olahan Topak Ladheh adalah potongan ketupat yang disiram daging berkuah seperti kari tetapi jauh lebih lezat. Ladheh isinya daging sapi dan kacang panjang. 

Dibuat dengan proses rumit dengan bumbu komplit. Ke dalam kuah ditambahkan bubuk yang dibuat dari kelapa parut sangrai, ditumbuk halus dan disaring. Sebagai taburan adalah bubuk kacang kedelai, pepes udang-kelapa parut, emping melinjo, dan sambal. Rasanya? Saya tidak menemukan bandingan rasa sampai saat ini.

Setelah orang tua mangkat, terjadi beberapa perubahan. Belakangan bersilaturahmi antar saudara dan kerabat dekat yang tidak terlalu jauh jaraknya. Kesempatan setahun sekali yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Ada banyak hal berubah menyesuaikan dengan keadaan mutakhir. Seperti Topak Ladheh yang saat ini jarang ada, atau bahkan tidak dihidangkan dalam jamuan Idul Fitri karena demikian rumit dan memerlukan keahlian tertentu dalam pembuatannya. Meski tidak ada lagi "sesepuh" untuk melakukan sungkeman, suasana silahturahmi antar keluarga masih berkesan.

Idul Fitri dalam situasi pandemi Covid-19 merupakan silaturahmi dalam suasana yang sama sekali berbeda dengan periode sebelumnya. Perjalanan ke luar wilayah PSBB tidak dimungkinkan. 

Bersalam-salaman merupakan salah satu hal dihindari. Shalat Ied berjamaah di lapangan atau masjid untuk sementara waktu tidak dimungkinkan, menimbang pandemi belum bisa dikendalikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun