Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Belalang, Sekali Telan Keraguan Menghilang

6 Mei 2020   19:30 Diperbarui: 6 Mei 2020   19:29 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Belalang Goreng, Nasi Timbel, Lalapan dan Sambal Dadak

Saat masih sehat, suatu ketika saya mendapat kesempatan untuk mengerjakan proyek konstruksi milik sebuah badan pemerintah di Kecamatan Cariu, wilayah bagian timur dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Daerah terpencil berjarak sekitar 70 km dari kota Bogor atau jika ditempuh dengan kendaraan bermotor membutuhkan waktu 1,5 sampai 2 jam untuk mencapainya, setara dengan perjalanan Kota Bogor ke Jakarta. Lumayan jauh, sehingga Cariu diplesetkan menjadi "cari yuk!", untuk menggambarkan keterpencilannya dari Cibinong.

Menimbang jarak tempuh, maka saya memilih mengontrak rumah di sekitar lokasi agar memudahkan mobilitas. Singkatnya, saya mendapat rumah baru di perumahan yang masih kosong, baru sedikit tetangganya. Agak sulit mencari makan dengan kualitas cukup di sekitaran. Dengan sedikit bergerilya akhirnya diperoleh informasi tentang warung makanan yang representatif.

Warung Nasi Timbel Hj. Acem (memang namanya begitu, bukan karena BB penjualnya acem alias asem) terletak di pusat Kecamatan Cariu, 10 menit dengan mengendarai sepeda motor dari rumah sewa.

Ternyata warung tersebut sangat ramai, buka dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam, rupanya cukup populer di kalangan masyarakat sekitar. Menu yang disediakan sesuai ekspektasi, berbagai jenis olahan tersaji secara prasmanan, di antaranya: empal, ikan tawar goreng, aneka ikan asin, ayam kampung goreng, aneka pepes, petai, jengkol, sop iga, sayur asam, lalapan mentah dan lainnya.

Dokpri: Menu Prasmanan
Dokpri: Menu Prasmanan
Sesuai namanya nasinya ditimbel atau dibungkus dengan daun pisang batu. Sambalnya adalah cabe rawit hijau dengan garam diulek mendadak. Dengan hanya Rp. 20.000 (kisaran harga tahun 2018) sudah bisa kenyang dengan nasi, sayur dan lauk.

Menurut saya, makanan yang unik dan baru ditemui adalah, lalap bunga pisang (jantung pisang yang baru berkembang jadi pisang), ikan sungai goreng dan belalang goreng. Lalap mentah bunga jantung pisang rasanya khas dan enak. Ikan sungai enak sekali, lebih lezat dibanding ikan tawar hasil budidaya.

Nah yang meragukan untuk dicicipi adalah belalang goreng. Terbayang bentuknya. Ada rasa janggal ketika akan menyoba belalang goreng.

Jenis maupun bentuk aslinya tidak diketahui, karena setelah digoreng seperti ikan teri panjang kecoklatan. Belalang ini ditangkap pada daerah persawahan dengan cara "diobor" pada malam hari. Di daerah tersebut dikenal dengan nama "simeut". Konon rasanya gurih dan kandungan protein tepung belalang lebih tinggi daripada tepung udang, dengan bobot yang sama. Belalang juga ditemui dan dikonsumsi oleh masyarakat di Gunungkidul.

Selain tinggi kadar proteinnya, dalam belalang terkandung beberapa mineral, seperti: kalsium, magnesium, potassium, sodium, fosfor, zat besi, zinc, mangan dan tembaga. Sedangkan kandungan vitaminnya adalah, vitamin A, B, B1, B2, B6, E dan C serta asam folat hingga berbagai jenis asam lemak (sumber).

Tapi hati-hati, bagi yang punya alergi dan atau makan belalang terlalu banyak bisa mengakibatkan gatal-gatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun