Empat sekawan berusia matang sedang menikmati hidangan sambil berbincang-bincang seru pada suatu acara reuni. Dua puluh tahun mereka tidak bertemu sehingga, dalam kesempatan itu, empat orang bersahabat karib membualkan nostalgia semasa SMA dan karir saat ini.
Andri menceritakan kenakalan jaman sekolah, yang membuatnya sering mendapat hukuman dari guru-guru. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata kenakalannya merupakan pengejawantahan dari energi berlebih yang merupakan cerminan pribadi cerdik bersiasat.
Tak mengherankan jika saat ini Andri sukses dan menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) atau Direktur Utama sebuah perusahaan konstruksi terkemuka di ibukota.
Baskoro adalah seorang yang cenderung pendiam, tetapi mahir menjelaskan pelajaran-pelajaran sekolah yang sulit, terutama matematika. Karena kepandaiannya, ia pun disukai guru.
Karirnya melejit, berhubungan dengan hitung-menghitung, dimana saat ini ia menduduki posisi CFO (Chief Financial Officer) atau Direktur Keuangan pada sebuah perusahaan produsen barang konsumsi.
Donny merupakan kepala "geng" diantara keempat sahabat itu. Kemampuan dalam pelajaran biasa-biasa saja, tetapi tidak sekalipun berapor merah. Menjadi kepala geng karena bakat memimpin dan perilakunya yang mengayomi.
Pada usia empat dekade ia memuncaki jabatan COO (Chief Operational Officer) alias Direktur Operasional sebuah perusahaan perakitan elektronik di sebuah kawasan industri.
Sedangkan Erwin, badannya paling kecil dan kurus, adalah seorang yang dikenal lincah bak kancil. Sejak jaman sekolah ia disenangi teman-temannya karena Erwin selalu sigap melayani ketiga temannya, seperti membelikan penganan, mencari kebutuhan prakarya dan lain-lain yang --tentu saja-- menggunakan uang teman-temannya dengan mengutip kembaliannya.
Postur tubuhnya tidak berubah, bahkan lebih legam dipanggang matahari. Erwin tidak bercerita tentang karir atau usahanya.
Ketiga sahabatnya penasaran, lalu bertanya:
"Apa sekarang kegiatan kamu?"
