Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Berusaha Mencintai Kulkas Dua Pintu

28 Oktober 2019   13:45 Diperbarui: 29 Oktober 2019   20:34 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Shutterstock

Tidak butuh waktu lama, terjadi adu argumentasi di antara pasangan tersebut. Pertengkaran memanas dihiasi wajah-wajah sewarna merah marun --sempat terdengar suaminya menyebut istrinya sebagai kulkas dua pintu-- lalu dipuncaki oleh benda-benda berterbangan di sekitarnya.

Pertempuran sudah usai, rumah baru direnovasi kini menjadi sepi mendingin tiada riuh-rendah orang-orang bercengkrama menghangatkan. 

Aku, kulkas kecil berwarna hijau muram dikembalikan ke tempat semula, di dalam rumah baru direnovasi dekat meja makan tidak terpinggirkan di pojok dekat taman belakang, kosong tidak berisi kecuali bunga-bunga es.

Kulkas dua pintu? Aku tidak tahu lagi di mana keberadaannya sekarang.

~~Selesai~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun