Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pagar Pembatas

11 Oktober 2019   09:00 Diperbarui: 11 Oktober 2019   09:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada sama sekali sebentuk pagar. Itu adalah bangunan sebuah jembatan...!

Sebuah jembatan kayu indah melintasi sungai kecil menghubungkan satu bidang ke bidang lain. Hasil pekerjaan itu sangat bagus, lengkap dengan pegangan tangan dan semuanya. Tetangganya, adiknya sendiri, turut mengagumi sambil mengembangkan tangan:

"Kakak memang luar biasa, telah membangunnya setelah semua perkataan dan perbuatan saya yang buruk".

Kedua bersaudara itu berdiri pada masing-masing sisi, berpandangan, bertemu di tengah jembatan, saling berpegangan tangan kemudian berpelukan. Diam-diam tukang itu menenteng peralatan hendak pergi.

"Tidak, tunggu! Tinggallah barang beberapa hari, banyak pekerjaan lain untukmu" ujar sang kakak.

"Kami sangat senang tinggal disini", tukas sang tukang, "tapi masih banyak jembatan lain yang mesti dibangun".

~~ Selesai ~~

Terinspirasi dari Mr. Bernie B. @ believe and manifest.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun