Kotapinang sebagai Ibukota kabupaten Labuhanbatu selatan butuh perhatian dalam hal pengelolaan tata ruang.
Kesemrawutan menjadi pemandangan yang terlihat saat kita melihat kondisi tata ruang Kotapinang.
Ibu kota kabupaten Labuhanbatu selatan sebenarnya terus melakukan pembangunan namun tidak ada konsep yang jelas seperti apa landscape yang ingin diperlihatkan sebagai ibukota kabupaten Labuhanbatu selatan.
Mari sejenak kita melihat kondisi pembangunan yang ada dan bagaimana kondisi ketidakteraturan yang terlihat.
1. Sekolah dan gedung pemerintah
Pembangunan sekolah terkesan memaksakan demi memudahkan pembangunan dengan tujuan proyek berjalan dan menguntungkan pihak tertentu.
Tiga sekolah dalam satu wilayah yang berdekatan terkesan seperti tidak memiliki tempat lain untuk pembangunan.
Seharusnya sekolah didekatkan ke lingkungan masyarakat yang belum memiliki sarana sekolah demi untuk efisiensi ternyata tidak terjadi.
Seharusnya sebelum pembangunan analisis kebutuhan jangka panjang harus menjadi perhatian.
2. Pedagang pasir pagi tak beraturan