Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Cinderella Effect, Mainan Para Politisi

27 Januari 2023   23:16 Diperbarui: 27 Januari 2023   23:18 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karikatur politik sumber gambar matanews.com

Musim kampanye pemilu 2024 sebentar lagi akan mulai bergema, dalam satu tahun ke depan kita akan melihat kemeriahan pesta demokrasi dengan berbagai dinamika yang ditampilkan.

Tokoh politik akan memulai safari politik dengan berbagai manuver yang terkadang kita lelah untuk melihatnya.

Berbagai cara dan sarana dilakukan para politisi untuk sekedar pencitraan sekedar pemanasan menjelang pemilihan umum di tahun depan.

Panggung politik tanah air memang unik dimana kita melihat sebuah persoalan namun siapapun tak mampu untuk menyelesaikan.

Setiap orang akan tahu tradisi di negeri ini, sudah menjadi kebiasaan para politisi akan berubah layaknya malaikat yang sedang menebar kebaikan padahal semuanya palsu untuk sekedar memuluskan sebuah kepentingan.

Kita tahu dan semua orang tahu namun tiada yang kuasa untuk merubah apalagi sekedar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dimana memilih politisi bukan berdasarkan uang yang diberikan tetapi dari kinerja yang memuaskan.

Salah satu cara para politisi mengelabui para calon pemilihnya dengan menggunakan Cinderella Efek.

Bagaimana sebenarnya Cinderella efek yang dilakukan para politisi di negeri ini ?

Cerita dongeng Cinderella sangat terkenal dengan kisah seorang gadis yang selalu di hina dan di cela akhirnya tinggal di istana menjadi permaisuri sang pangeran kerajaan.

Sosok Cinderella yang selalu teraniaya sepertinya menjadi inspirasi bagi para aktor politik di tanah air bagaimana memunculkan sebuah fenomena "Cinderella Efek".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun