Mohon tunggu...
Budi Nurhidayatullah
Budi Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Relawan - Pecinta alam

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia Setelah Adanya Pandemi COVID-19

28 Januari 2021   09:01 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:35 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang mengancam jiwa seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS), virus korona baru yang ditemukan pada manusia sejak wabah. Di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 kemudian dinamai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkannya. coronavirus-2019 (COVID-19).

Penyebaran covid-19 begitu pesat sehingga banyak orang meninggal di banyak negara. Awalnya hanya 2 WNI yang dinyatakan positif mengidap virus corona, tetapi penyebaran covid-19 berlangsung begitu pesat dan menjadikan setiap hari seseorang terjangkit atau tertular covid-19. 

Hingga pemerintah memutuskan supaya menyiapkan rumah sakit kabupaten sebagai rumah sakit rujukan untuk masyarakat yang terinfeksi virus ini. Karena adanya penyebaran covid-19, beberapa hal baru dilakukan hampir di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja, atau aktivitas lainnya. 

Bahkan tempat ibadah ditutup sebagian untuk mencegah penyebaran covid-19. Banyak hal yang sudah dibuat pemerintah di beberapa daerah, misalnya: Social distancing (menjaga jarak), lockdown bahkan PSBB (batasan sosial yang besar). Namun, banyak yang tidak mengikuti aturan ini ketika penyebaran virus ini akhirnya bergerak sangat cepat.

Seiring berjalannya waktu banyak terjadi perubahan yang dirasakan oleh masyarakat seperti merubah diri menjadi lebih berhati hati terhadap lingkungan dan menjaga kesehatan dengan ketat . Disamping itu terdapat juga pola konsumsi masyarakat yang menjadi berubah.

Metode
Menggunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi masalah di atas. Studi kualitatif ini merupakan tinjauan pustaka dengan menggunakan sumber data primer; Sasaran utamanya adalah buku dan karya lainnya. Sumber data meliputi majalah, buku, media dan artikel terkait pola konsumsi pada saat adanya pandemic Covid-19 di Indonesia.
 
Hasil
Pandemi covid-19 yang datang dari awal bulan februari 2019 ke negara kita membawa banyak sekali perubahan yang terjadi pada masyarakat. Perubahan ini memberikan banyak dampak atau efek yang terjadi bahkan pada tingkat perkonomian negara maupun masyarakat itu sendiri. Dan yang paling menjadi sorotan adalah dengan adanya perubahan pada pola konsumsi warga pasa datangnya pandemic tersebut. 

Hal ini sama seperti di sampaikan oleh Wakil ketua umum kaar dagang dan industri (Kadin) pada bidang pengembangan kawasan ekonomi yaitu pak sanny Iskandar beliau mengatakan bahwa pola konsumi masyarakat indonesia setelah datang nya pandemi pada selera konsumen nya tentu akan berubah contohnya akan banyak masyarakat yang lebih banyak meminta APD , Masker , hand sanitizer , minuman kesehatan serta masih banyak lagi yang bersangkutan dengan kesehatan.

Industri makanan adalah industry yang masih berkembang dan tumbuh pada saat datangnya pandemic covid-19 . Tetapi , minuman dan makanan apa yang akan bertahan saat datangnya pandemic seperti ini ? Untuk bisa mengetahui nya kita harus melakukan pengamatan terhadap transisi pola konsumsi yang dirasakan kepada warga di negara kita .

Pertama, menurunnya taraf hidup serta focus pengkonsumsian ke tingkat primer. Badan pusat statistic menginformasikan bahwa , pendapatan warga kita di tahun 2019 lalu sebanyak Rp 59,1 juta atau sama dengan US$ 4.174,9. Informasi data tersebut, perlu kita simpulkan bahwa kebanyakan penduduk indonesia yang berada pada tingkat menengah serta bawah nantinya lebih banyak menjalani turun kelas dalma taraf hidup ekonominya sehingga mereka yang berada pada tingkat tersebut harus menjalani kehidupan " survival " atau bertahan hidup.

Yang bisa kita lihat adalah memprediski secara spontan nantinya terjadi transisi pola konsumsi pada penduduk indonesia yang sebelumnya bisa jadi adanya trend kopi serta boba dan berubah melahirkan lebih banyak mengkonsumi minuman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh layaknya minuman- minuman vitamin atau obat-obatan lainnya . Dan masyarakat percaya bahwa dengan mengkonsumsi minuman dan obat-obatan seperti itu bisa menghindari diri dari terjangkit virus covid-19 tersebut.

Perubahan kebiasaan pemakaian seperti ini, di mana boba serta kopi yang sebeleumnya menjadi kebutuhan primer jadi tergantikan oleh produk atau minuman yang bermanfaat bagi kesehatan, akan menjadi trending. untuk kebanyakan orang Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun