Mohon tunggu...
Hajar Budi Waskito
Hajar Budi Waskito Mohon Tunggu... Administrasi - GURU NKPI

Guru nautika Kapal penangkap Ikan SMKN 1 Giritontro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilih AN atau UN

29 Januari 2021   14:00 Diperbarui: 29 Januari 2021   14:00 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mulai Tahun ini pemerintah resmi meniadakan ujian nasional  (UN) sebagai gantinya adalah assesmen nasional (AN). Dua kalimat kelihatannya sama tapi mengandung kontek.yang berbeda, AN merupakan instrumen untuk mengukur penilaian siswa  bukan dari sudut pandang individu melainkan instansi yang akan dinilai sebagai dasar pemetaan jalan pendidikan dalam pemberian bantuan dari pemerintah. AN baru pertama akan diterapkan ditahun pelajaran ini pro dan kontra pasti ada namun bukan untuk diperdebatkan melainkan dicai formulasinya demi majunya pendidikan indonesia.

Pada assesment nasional menitikberakan pada literasi dan numerasi yang harus dikuasai oleh siswa berbeda dengan ujian nasional yang mengedepankan pada penguasaan mata pelajaranya sehingga pada assement nasional di ttitk beratkan pada anak kelas V, VIII, XI itupun tidak semua siswa dilibatkan akan tetapi hanya diambil sample secara acak dari dapodik sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk memperbaiki ditingkat berikutnya.  Tugas pemerintah bukan pada konten dan kontek UN dan AN namun pada sosialisasi kepada masyarakat sehingga kelak tidak akan menimbulkan tafsir yang berbeda ditengah masyarakat.  sebab AN bukan hanya sebagai pengganti kelulusan namun lebih pada penanda perubahan evaluasi  paradigma pendidikan.

Tolok ukur pendidikan yang baik  terletak pada majunya sumberdaya manusia yang mampu berpikir kritis dan dewasa bukan pada ego pribadi yang ditonjolkan. perbaikan pendidik karakter lebih penting saat ini, dengan arus globalisasi yang tak terbendung yang setiap saat dikonsumsi tanpa batas dari anak PAUD hingga lansia. sebab pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah dan pemangku pendidikan namun semua masyarakat dan praktisi pendidikan perlu dilibatkan untuk mengawal dan mengontrol jalanya pendidikan.

Bukan pada pilihan AN dan UN namun pada penentuan perabadan manusia yang berbudi pekerti dan berjiwa pancasila yang lebih diutamakan sesuai norma dan budaya adat ketimuran yang telah diwariskan nenek moyang dari sejak berdiri nusantara. negara boleh maju atas dasar peradaban manusia yang dari generasi kegenerasi mengalami evolusi cara berpikirnya. namun jiwa gotong royong, tatakrama dan sopan santun itulah yang harus dipertahankan dan tidak boleh hilang sebagai pembeda dengan negara ''sana;.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun