Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meneladani Toleransi Rasulullah SAW

15 Desember 2016   06:41 Diperbarui: 15 Desember 2016   07:40 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Toleran - pgi.co.id

Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat toleran. Budaya negeri ini yang menghargai budaya lain, membuat negeri ini dikenal sebagai negeri yang sangat toleran. Meski demikian, toleransi antar umat beragama sebenarnya juga telah dicontohkan Rasulullah SAW. Jika saat ini ada orang yang cenderung intoleran, dan tidak mau menghargai keberagaman, seharusnya mereka kembali membuka sejarah, belajar lagi agama, dan meneladani sikap Rasulullah SAW.

Saat ini semua orang begitu membenci yang namanya yahudi. Namun Rasulullah SAW justru berbeda. Pernah suatu ketika rombongan jenazah yahudi lewat. Rasulullah SAW kemudian berdiri sebagai tanda penghormatan. Yang terjadi ketika itu justru para sahabat memprotesnya. Namun Rasulullah SAW justru menjawab, “bukankah dia manusia?” Jawaban yang sederhana ini, tentu akan membuat semua orang terkejut. Namun jika kita berpikir manusiawi, jawaban ini tentu sangat luar biasa. Karena kita manusia, maka kita harus saling menghormati dan menghargai. Karena kita manusia, tidak perlu mempermasalahkan perberbedaan agama.

Pernah juga suatu ketika seorang sahabat bertanya, “apakah boleh memberkan bantuan kepada orang non muslim seperti orang Yahudi?” Rasulullah SAW pun menjawab,  “Boleh, sebab mereka juga makhluk Allah, dan Allah akan menerima sedekah kita.” Bagi orang yang intoleran, tentu tidak menghendaki jawaban ini. Tapi itulah faktanya. Rasulullah SAW sangat menghargai orang lain, bahkan termasuk orang Yahudi sekalipun. Lalu kenapa saat ini masih ada orang yang mempermasalahkan agama? Kenapa masih ada orang yang mempermasalahkan etnis tertentu? Mari kita introspeksi. Ingat, kita adalah manusia, yang saling membutuhkan satu sama lainnya.

Meneladani sifat Rasulullah SAW ini seharusnya dilakukan oleh semua orang. Bahkan di era yang serba modern seperti sekarang ini, ajaran Rasulullah SAW masih sangat relevan. Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat majemuk. Negara yang mempunyai banyak perbedaan. Sudah semestinya masyarakat Indonesia meneladani sifat Rasulullah SAW. Ironisnya, masih ada sekelompok orang yang membawa simbol-simbol agama, justru cenderung menebar kebencian dan melakukan kekerasan hanya karena perbedaan.

Ingat, Allah menciptakan manusia di bumi ini berbeda-beda. Ada yang bule, ada yang coklat, bahkan ada yang hitam. Ada yang pintar, ada yang bodoh, bahkan ada yang terbelakang. Ada yang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, hingga aliran kepercayaan. Perbedaan yang ada di Indonesia itu, merupakan keniscayaan yang tidak bisa dibantah. Karena itulah, Allah menganjurkan kepada setiap manusia, untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya.

Dalam QS Al Hujurat ayat 13 disebutkan, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

Mari kita terus menjaga toleransi dan kerukunan negeri. Indonesia bisa lebih santun, tanpa harus mempersoalkan perbedaan yang merupakan anugerah. Mari menjaga keberagaman ini, dengan tetap menjunjung tinggi bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun