Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka yang Berbeda Juga Saudara Kita

18 September 2021   20:33 Diperbarui: 18 September 2021   20:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdamaian Indonesia - jalandamai.org

Berbeda menjadi hal yang lumrah di negara seperti Indonesia. Keragaman menjadi hal yang biasa di negara seperti Indonesia. Kok bisa? Karena inilah anugerah yang diberikan Tuhan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Keberagaman ini merupakan kekayaan yang tak ternilai. Karena itulah, para pendiri bangsa ini mempopulerkan slogan bhineka tunggal ika, yang artinya berbeda-beda tetap tetap satu jua. Dan terbukti, perbedaan bukanlah halangan bagi masyarakat Indonesia untuk saling menghargai, menghormati dan saling tolong menolong antar sesama.

Dalam perjalanannya, ternyata tidak mudah untuk berdampingan dalam keberagaman. Sebenarnya, hidup saling berdampingan dalam kehidupan bermasyarakat, sangat mudah dilakukan. Karena maraknya provokasi dan propaganda radikalisme, seringkali membuat masyarakat terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan. Apalagi ketika informasi tersebut diselipkan provokasi yang bernuansa SARA, semakin cepat membakar amarah masyarakat.

Banyak contoh kasus yang membuktikan bahwa terkadang kita masih belum bisa mengendalikan emosi. Terkadang kita masih belum siap menerima perbedaan. Dan belum siap hidup dalam keberagaman. Contoh yang paling nyata adalah keberadaan kelompok Ahmadiyah, yang seringkali mendapatkan diskriminasi oleh kelompok yang merasa lebih religius. Tindakan intoleran mereka semakin hari semakin mengerikan. Tidak hanya membakar masjid, dalam kasus tertentu ada yang sampai berani menghilangkan nyawa. Apa yang salah? Bukankah dalam Islam sendiri juga banyak perbedaan? Kenapa kelompok minoritas ini selalu mendapatkan label sesat? Bukankah yang berhak menyatakan sesat atau tidak itu Allah SWT?

Mari kita introspeksi. Mari kita berpikir adil dalam keberagaman yang ada. Apakah kita bisa berbuat adil ketika dihadapkan pada perbedaan? Terkadang masih ada orang yang tidak mau membantu hanya karena berbeda agama. Terkadang ada orang yang tidak mau menolong hanya karena berbeda suku. Padahal, Allah menciptakan manusia itu berbeda-beda. Karena perbedaan itulah, manusia dianjurkan untuk saling interaksi, saling mengenal dan memahami. Tujuannya untuk apa? Agar bisa saling menghargai, saling menghormati dan tolong menolong antar sesama. Hal ini merupakan keniscayaan, karena manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain.

Jika kita sepakat bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, semestinya kita tidak bersikeras merasa paling benar, merasa paling suci, atau paling yang lain. Karena merasa paling benar akan menutup logika berpikir kita sebagai manusia. Padahal Allah SWT telah memberikan kita akal dan pikiran, yang semestinya bisa digunakan untuk tujuan yang baik. Jika kita bisa open minded, kita akan memaknai keberagaman dan perbedaan ini sebagai kekayaan, sebagai anugerah yang harus dijaga.

Meski kita berbeda kulit, berbeda rambut, berbeda bentuk secara fisik, kita tetap makhluk ciptaan Tuhan. Dan sesama makhluk Tuhan, harus saling mengasihi satu dengan yang lain. Karena kita semua pada dasarnya bersaudara, mari hentikan segala bentuk caci maki atas nama apapun. Hentikan provokasi dan kebencian atas kepentingan apapun. Mari saling berdampingan, agar keberagaman ini terasa indah seperti warna-warni bunga di taman yang indah. Salam toleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun