Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Protokol Kesehatan Bagian dari Berkurban demi Kemanusiaan

22 Juli 2021   13:27 Diperbarui: 22 Juli 2021   13:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adaptasi di Era Pandemi - katadata.co.id

Salah satu yang harus dilakukan di masa pandemi adalah menjalankan protokol kesehatan. Hal ini penting karena disiplin menerapkan protokol kesehatan, akan berdampak pada minimnya tingkat terpapar virus covid-19. Singkatnya, protokol kesehatan merupakan pagar pertama kita agar tidak mudah terpapar. Selebihnya harus menguatkan imun dan yang paling penting adalah vaksinasi.

Sayangnya, dalam perjalanannya tidak semua orang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Tidak semua menyadari betapa pentingnya memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan atau di rumah saja. Tujuan itu semua pada dasarnya untuk menekan angka penyebaran covid-19. Karena dampak covid ini tidak hanya membuat banyak orang meninggal, tapi juga bisa memperburuk laju perekonomian suatu negara.

Saat ini, Indonesia masih menjalani masa PPKM Darurat yang baru saja diperpanjang hingga 25 Juli 2021 mendatang. Secara angka kasus positif harian terbilang tinggi, meski dalam beberapa hari terakhir cenderung mengalami penurunan. Dari diatas 50 ribu per hari, kini mulai menurun di kisaran 30 ribuan per hari. 

Tentu semua berharap agar angka ini terus mengalami penurunan, karena rumah sakit kita ternyata tidak sepenuhnya siap menghadapi lonjakan kasus. Tidak hanya rumah sakit, tenaga kesehatan pun mulai kewalahan. Lahan untuk menjadi kuburan pasien covid-19 terus bertambah.

Fakta diatas tidak akan bisa berhenti jika dari kitanya tidak patuh dalam penerapan protokol kesehatan. Mari kita saling bantu dan jaga, agar tidak tertular atau menularkan virus yang terus bermutasi ini. Persoalannya, masih saja ada pihak-pihak yang menebarkan informasi menyesatkan. 

Tidak mau menerapkan potokol kesehatan karena virus covid-19 ini dinilai rekayasa asing. Tidak mau divaksin karena tidak ada gunanya. Divaksin atau tidak pada akhirnya manusia juga akan meninggal. Tidak mau di rumah karena harus beraktifitas.

Belakangan, segala kebijakan yang keluar dari pemerintah  cenderung disikapi dengan nuansa kemarahan, kebencian, yang berujung pada ketidakdisiplinan. Pemerintah memang harus dikritik, harus diingatkan, dan diberikan masukan jika memang dianggap kurang tepat. Tapi lakukanlah dengan santun, yang tidak memicu kegaduhan. Jika kita sepakat memakai masker itu penting, maka lakukan. Jika kita sepakat tidak keluar rumah kalau tidak penting, maka lakukan.

Mari kita turunkan ego di masa pandemi ini. Mari kita turunkan rasa sok tahu. Baru saja kita semua merasayakan hari raya Idul Adha. Mari kita gelorakan semangat berkorban di masa pandemi ini.  Kambing atau sapi merupakan symbol dari kurban, agar kita bisa saling berbagi antar sesama. Apa yang bisa kita kurbankan di masa pandemi ini? Mungkin tenaga, uang, waktu dan yang lainnya. Tiap orang berbeda.

Jangan lagi kita saling menebar amarah, saling menebar kebencian, hanya karena berbeda pandangan terkait kebijakan ini dan itu. Mari saling jaga ucapan dan perilaku, agar kita tidak mudah terpapar virus kebencian dan virus covid-19. Mari saling bergandengan tangan, saling menguatkan komitmen, agar bebas dari pandemi ini bisa segera menjadi kenyataan. Menegakkan protokol kesehatan bukan sekedar menyelematkan diri sendiri, tapi juga menyelamatkan kita semua, menyelamatkan kemanusiaan. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun