Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Politisir Polemik Hilangnya Frasa Agama

18 Maret 2021   07:12 Diperbarui: 18 Maret 2021   07:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai Itu Indah - tribunnews.com

Belakangan, publik ramai memperbincangkan tentang hilangnya frasa agama dalam peta jalan Pendidikan. Dalam draft tersebut memang sempat tidak ada kata agama. Akibatnya, muncul polemik di masyarakat. Draft tersebut untuk didiskusikan agar peta jalan Pendidikan benar-benar bisa bermanfaat untuk semua kalangan. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sendiri mengaku akan memasukkan kembali frasa agama tersebut. Masyarakat tidak perlu khawatir. Karena peta jalan Pendidikan pada dasarnya dibuat untuk menciptakan pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME.

Namun, polemik dan politisir masih terjadi, sampai akhirnya ada anggapan pemerintah akan menghilangkan Pendidikan agama. Dalam pemberitaan media massa Nadiem membantah dan meluruskan hal tersebut. "saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari peta jalan pendidikan. Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama. Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah kemendikbud menghapus mata pelajaran agama," katanya.

Agama pada dasarnya merupakan hal yang esensial bagi masyarakat Indonesia. Karena itu pula, sila pertama Pancasila pun juga menjadikan agama sebagai dasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar. Tanpa agama, mungkin masyarakat Indonesia tidak akan seperti ini. Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang menyalahgunakan agama, untuk melakukan tindakan-tindakan intoleran. Pemahaman agama yang keliru, membuat Sebagian masyarakat masuk ke dalam jurang intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Agama tidak pernah mengajarkan kebencian. Namun pemahaman agama yang salah, membuat orang bisa saling membenci. Karena berbeda agama, bisa terjadi persekusi. Padahal, agama tidak pernah mengajarkan untuk saling membenci atau persekusi. Agama justru mengajarkan untuk saling merangkul keberagaman, toleransi dan membantu antar sesama. Agama apapun juga mengajarkan untuk berlomba berbuat kebaikan.

Karena itulah, semua orang sepakat bahwa agama mempunyai peranan penting bagi masyarakat Indonesia. Namun agama jangan dibawa-bawa untuk kepentingan politik, kepentingan kelompok intoleran, ataupun kepentingan apapun. Biarlah agama berdiri sendiri secara netral, dan menuntun para umatnya agar Kembali ke jalan yang benar. Terkait peta jalan Pendidikan yang saat ini sedang dibahas, mari saling memberikan masukan yang membangun. Terkadang banyak masyarakat yang mengkritik tapi tidak memberikan masukan yang benar.

Dalam kesempatan ini mari kita saling introspeksi. Jangan seolah-olah protes atau khawatir hilangnya frasa agama atau Pendidikan agama, tapi disisi lain justru memprovokasi orang untuk saling membenci dengan pemahaman agama yang salah. Dan masyarakat juga harus cerdas. Karena kelompok intoleran dan radikal terus menggunakan berbagai cara, untuk menyebarkan propaganda radikalisme melalui dunia maya. Pendidikan agama harus hampu mengajarkan pemahaman agama yang komprehensif, mendalam dan bisa melihat sebuah peristiwa berdasarkan konteksnya. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun