Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspada, Ormas Jangan Disusupi Paham Intoleran dan Radikal

7 Januari 2021   15:37 Diperbarui: 7 Januari 2021   15:40 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I Love Indonesia - merdeka.com

Bibit intoleransi memang harus kita cegah untuk menyebar di tengah masyarakat. Karena bibit intoleransi akan memberikan dampak negative bagi semua orang. Kenapa intoleransi perlu kita waspadai? Karena intoleransi akan mendekatkan diri pada radikalisme. Dan radikalisme akan mendekatkan diri pada terorisme. Karena itulah, individu-individu yang intoleran berpotensi bisa terpapar radikalisme dan terorisme.

Belajar dari yang sudah terjadi, banyak masyarakat menjadi teroris, awalnya karena terpapar radikalisme dan berperilaku intoleran dalam kehidupan sehari-hari. Merasa paling benar dan melihat orang lain sebagai pihak yang salah, merasa paling suci, mengklaim sebagai pembela agama dan lain sebagainya. Pribadi intoleran ini terus mencari pengikut, mencari pengaruh, dengan berbagai cara. Termasuk salah satunya dengan membentuk sebuah organisasi, untuk menguatkan kepentingan dan paham yang mereka yakini.

Tak dipungkiri, keberadaan organisasi intoleran banyak bermunculan di Indonesia. Di masa reformasi, pemerintah memberikan kebebasan penuh kepada masyarakat, untuk berkumpul, berserikat, membentuk organisasi serta menyampaikan aspirasinya. Sayangnya, tidak semua organisasi konsisten mempertahankan visi misi organisasi. Semangat memperjuangkan ini, memperjuangkan itu, menjaga ini, menjaga itu, ternyata dalam prakteknya bertolak belakang.

Di akhir 2020 yang lalu, pemerintah baru saja membubarkan salah satu organisasi yang mengklaim membela agama. Pembubaran organisasi ini dianggap telah meresahkan masyarakat. Pemerintah bahkan telah melarang organisasi ini ada di Indonesia. Tak lama setelah pembubaran dan larangan, para simpatisan pun menyatakan akan membuat organisasi baru. Pemerintah pada dasarnya juga tidak melarang organisasi masyarakat, asalkan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Bibit intoleransi yang menyusup dalam organisasi, akan jauh lebih mengkhawatirkan, karena akan disertai provokasi dan ajakan untuk melakukan perbuatan intoleransi. Perbuatan inilah yang kemudian bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat. Ketika konflik terjadi, maka kelompok radikal akan memanfaatkannya untuk menyalahkan pemerintah, atau pihak-pihak yang selama ini bertentangan dengan mereka. Ketika hal ini terjadi, jaringan terorisme bisa mendomplenginya, untuk mewujudkan medan jihad yang salah.

Itulah kenapa ormas intoleran harus ditertibkan di Indonesia, karena bisa memicu memunculkan banyak persoalan di negeri ini. Karena ormas intoleran bisa memunculkan virus yang bertentangan dengan nilai dan budaya bangsa Indonesia. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan nilai-nilai luhur yang bisa menyatukan keberagaman. Indonesia punya adat istiadat yang sangat menghargai keberagaman, saling tolong menolong serta saling memanusiakan antar sesama.

Mari kita cegah penyebaran paham radikal ini ke semua lini kehidupan. Mari kita hilangkan bibit intoleransi yang masih ada dalam pikiran kita masing-masing. Dan mari kita terus menjaga organisasi apapun itu, dari upaya penyusupan intoleransi dan radikalisme. Gunakan organisasi untuk saling belajar dan memahami. Gunakan organisasi untuk pengembangan diri, agar kita menjadi generasi yang smart, inovatif dan toleran. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun