Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Sejarah, Setop Adu Domba, Provokasi, dan Hoaks

8 Agustus 2020   10:26 Diperbarui: 8 Agustus 2020   10:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Provokasi Bukan Solusi - terjitu.com

Sebentar lagi Indonesia akan kembali memperingati hari kemerdekaannya pada 17 Agustus mendatang. Banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran dan introspeksi jika belajar tentang sejarah bangsa ini. Termasuk sejarah tentang upaya merebut kemerdekaan. 

Seperti kita tahu, selama 350 tahun para pendahulu kita hidup dalam belenggu penjajahan. Selama itu pula kita tidak bisa berbuat apa-apa. Penjajah silih berganti berdatangan. 

Masyarakat yang paham selama ini di adu domba, mulai belajar berorganisasi, mulai belajar menganalisa, sampai akhirnya memutuskan untuk bertindak, perang mengusir penjajah. Kemerdekaan itulah yang kemudian bisa dirasakan oleh generasi penerus hingga saat ini.

Apa yang terjadi di masa kemerdekaan tersebut, bisa kita jadikan pembelajaran bersama. Mungin dulu belum ada hoaks, namun politik adu domba yang digunakan penjajah pada dasarnya juga hampir sama dengan hoaks yang berkembang di era milenial ini. 

Ingat, apa yang terjadi di masa lalu bisa mempengaruhi pola kehidupan saat ini. Dan apa yang terjadi di masa kini, bisa mempengaruhi apa yang terjadi di masa mendatang. Begitu seterusnya menyesuaikan perkembangan dan dinamika di negara tersebut.

Karena adu domba tersebut, antar masyarakat bisa saling tidak percaya, bahkan bisa saling bunuh demi hadiah dari penjajah. Karena adu domba tersebut kepentingan bangsa tidak menjadi prioritas. 

Tidak ada upaya untuk mengklarifikasi, hanya tergiur oleh sejumlah uang atau hadiah tertentu, masyarakat langsung mempercayai informasi yang tidak benar dari penjajah. 

Hal semacam ini bisa kita baca dari berbagai literature tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Dalam film-film jaman dulu, juga seringkali memunculkan scene terkait politik adu domba ini.

Di era milenial ini, istilah adu domba telah berubah menjadi hoaks alias berita bohong. Beda istilah namun dampaknya tetap mengerikan. Dampaknya bisa merusak persatuan dan kerukunan antar sesama. Antar sesama teman bisa saling bermusuhan. Antar sesama saudara bisa saling tidak bertegur sapa. 

Semuanya terjadi hanya karena salah memahami informasi. Kemajuan teknologi telah membuat penyebaran informasi bohong itu begitu mudah dan cepat. Informasi bohong yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, tidak jauh berbeda dengan upaya penjajah untuk memecah belah masyarakat ketika itu.

Sejarah negeri ini telah memberikan pembelajaran bahwa informasi yang menyesatkan, entah itu istilahnya adu domba atau provokasi, berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian atau yang negatif lainnya, jelas memberikan dampak yang tidak baik bagi semua orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun