Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Satu Vaksin di Masa Pandemi adalah Nilai Pancasila

27 Juni 2020   09:28 Diperbarui: 27 Juni 2020   09:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lawan Corona - beritasatu.com

Ini bukan cocologi. Mungkin sebagian orang bertanya, apa hubungannya antara pandemi dengan pancasila. Pandemi jelas butuh vaksin medis, bukan vaksin ideologi. Satu hal yang perlu kita ingat, pandemi ini telah membuat banyak orang pusing tujung keliling. Setelah aktifitasnya dibatasi untuk mencegah penularan, masyararakat juga harus terus bergerak untuk bisa survive. 

Mereka juga perlu mencari kerja untuk makan keluarga. Bagi pekerja kantoran, harus masuk dan kembali beraktifitas. Begitu juga dengan yang bekerja di pabrik atau yang lainnya. Namun, persoalan muncul ketika tempat bekerjanya tutup karena tidak bisa bertahan dari dampak covid-19 ini.

Dalam kondisi yang galau inilah, satu persat persoalan terus bermunculan jika kita tidak bisa menyikapinya secara arif dan bijaksana. Di masa pandemi ini, masih saja ada pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong, bahkan provokatif. Tujuannya adalah untuk membuat kebingungan masyarakat, mendiskreditkan pemerintah, dan mungkin masih ada motif yang lain. Bagi kelompok intoleran, masa seperti ini menjadi masa yang tepat buat mereka untuk mengganggu masyarakat.

Karena itulah, masyarakat selalu diingatkan untuk mengakses informasi dari sumber yang tepat. Di tengah pandemi ini, tidak semua informasi yang beredar berasar dari sumber yang valid dan benar. Jika kata salah mengkonsumsi informasi, maka hasilnya akan negatif. Jika kita salah mengkonsumsi obat, maka penyakit yang kita derita pun tidak akan sembuh. Vaksin yang diberikan harus yang tepat, sesuai dengan kondisi yang terjadi dan peruntukannya.

Untuk covid-19 memang vaksinya masih belum ketemu, dan semua negara masih terus mencari dan melakukan penelitian. Namun untuk penyakit yang muncul karena perilaku intoleran selama pandemi, kita sudah ada vaksinnya, adalah Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, jelas merupakan nilai-nilai yang lahir dari masyarakat Indonesia. Pancasila bisa berdiri di tengah keberagaman suku, agama, bahasa dan budaya yang ada di Indonesia. Pancasila juga bisa menjadi benteng untuk menangkis segala paham dan ideologi yang tak sesuai dengan budaya di Indonesia.

Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap perilaku dan ucapan di kehidupan nyata. Dulu, ketika Indonesia masih terdiri banyak kerajaan, semuanya saling berpencar dan otonom. Antar kerajaan bisa saling serang satu dengan yang lain. Kini, setelah dengan adanya Pancasila, era kerajaan berakhir dan masyarakat bisa hidup berdampingan dalam keragaman. Semuanya bisa saling bergotong royong dan saling menghargai satu dengan yang lain. Semangat itulah yang perlu kita jaga dan implementasikan di masa pandemi ini.

Tujuannya untuk apa? Agar penyebaran bibit radikal di masa pandemi bisa kita cegah. Tanpa kita sadari, penyebaran bibit radikalisme dan intoleransi itu masih terjadi, tak peduli saat ini sedang masa pandemi atau tidak. Provokasi demi provokasi juga masih terus bermunculan. Dikhawatirkan, jika kita tidak saling mengingatkan, potensi konflik di tengah pandemi akan bisa muncul. Karena itu, jangan lupakan Pancasila di masa pandemi ini. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun