Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Corona dan Momentum Membangun Solidaritas

13 Maret 2020   07:14 Diperbarui: 13 Maret 2020   07:21 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas - amanahnegeriku.com

Saat ini semua dunia membicarakan corona. Semua negara terancam hancur karena  terkena dampak buruk virus corona. Perekonomian global terancam terpuruk, karena dampak corona telah memukul berbagai sektor. Dalam konteks Indonesia, corona juga mulai memukul berbagai sektor. Mulai dari penerbangan, pariwisata, manufaktur, dan masih banyak lagi. Kepanikan masyarakat sempat muncul, setelah presiden Joko Widodo mengumumkan Indonesia positif corona.

Namun, dibalik merebaknya virus corona di Indonesia, ada satu fenomena yang bisa kita jadikan pembelajaran dan bisa diterapkan dalam kehidupan nyata ataupun maya. Yaitu terbangunnya solidaritas kemanusiaan hampir di seluruh elemen masyarakat. Semua orang bersatu untuk mengingatkan, untuk mencegah, dan melakukan edukasi untuk meminimalisir penyebaran virus corona di Indonesia. Semangat kebersamaan ini telah membangun solidaritas kemanusiaan yang kuat di tingkat masyarakat.

Semangat yang sama, pernah kita lihat ketika ada aksi terorisme di Indonesia. Semua orang satu suara menyatakan perlawanan terhadap aksi terorisme. Semua orang mengatakan tidak takut, dan terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran bibit radikalisme dan terorisme. Karena aksi terorisme dengan meledakkan bom di tempat umum, tidak hanya merusak bangunan secara fisik, tapi juga merusak mental generasi penerus bangsa. Terorisme juga telah membuat nilai-nilai kemanusiaan hilang berganti dengan amarah yang tak ada ujungnya.

Ironisnya, masih saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi apapun untuk menyebarkan hoaks dan kebencian. Ketika aksi teror melanda sebagian daerah di Indonesia, penyebaran hoaks terjadi. Ketika ada bencana banjir, hoaks juga masih muncul. Bahkan, ketika virus corona mulai masuk ke Indonesia, juga masih ada oknum-oknum yang secara sengaja menyebarkan informasi bohong dan menyesatkan.

Dampak dari penyebaran hoaks ini adalah, akan memicu muncul amarah dan kepanikan. Ketika keduanya bertemu, maka logika tidak akan lagi berguna. Masyarakat akan begitu mudah percaya dan langsung melakukan penghakiman atau penilaian, tanpa melakukan cek ricek terlebih dulu.

Belajar dari fakta tersebut, mari kita saling introspeksi. Jangan lagi menebar teror dengan cara apapun. Jangan pula menebar kebencian, hanya karena persoalan yang sepal. Dan jangan pula memanfaatkan kondisi yang terjadi, dengan menebar teror untuk kepentingan tertentu. Saatnya bukan saling mencari kesalahan dan kejelekan. Saatnya untuk saling menguatkan, saling mengingatkan dan saling membantu satu dengan yang lainnya.

Corona bisa dijadikan momentum untuk saling menguatkan solidaritas antar sesama. Mari kita saling bahu membahu melawan virus yang mematikan ini. Karena tidak hanya bisa membunuh, virus ini juga memberikan dampak negative ke semua sektor di kehidupan kita. Membangun solidaritas demi kemanusiaan, perlu dilakukan dalam setiap lini kehidupan. Karena setiap manusia pada dasarnya saling membutuhkan, dan tidak bisa hidup sendiri. Karena itulah, mari kita saling berinteraksi, saling membantu dan saling menjaga satu dengan yang lain. Salam solidaritas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun