Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan dan Pemilu Ajarkan Kebersamaan, Bukan Permusuhan

20 Mei 2019   07:27 Diperbarui: 20 Mei 2019   07:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan - http://baltyra.com

Ketika bulan Ramadan tiba, segala aktifitas ibadah umat muslim seringkali dilakukan secara bersama-sama. Kebersamaan ini bukan tanpa alasan. Selain pahala yang didapatkan lebih besar, shalat berjamaah juga mengingatkan kepada kita bahwa pada dasarnya Islam mengedepankan persaudaraan antar sesama. 

Tak perduli mereka dari suku mana, apa latar belakangnya, ketika beribadah mempunyai satu tujuan yang sama. Dan masjid sebagai tempat ibadah, juga tidak membeda-bedakan. Semua orang bisa beribadah dengan tenang.

Kebersamaan yang sering kita lihat selama Ramadan adalah, aktifita berbuka bersama dan sahur bersama. Semua orang saling berbagi antar sesama, dan dilakukan secara bersama. 

Bagi mereka berkecukupan uang, menyisihkan hartanya untuk membelikan makanan. Sementara bagi yang berkecukupan waktu, juga meluangkan untuk membagikan kepada yang membutuhkan. 

Dan berbuka bersama serta sahur bersama ini, seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Ada yang dilakukan di masjid, di jalanan, di panti asuhan, bahkan ada juga yang dilakukan di gereja.

Kebersamaan sepanjang Ramadan ini, juga akan berujung pada kemenangan bersama. Kemenangan yang dimaksud adalah hari raya Idul Fitri. Di hari raya Idul Fitri, semua umat muslim kembali menjadi pribadi yang fitri, yang bersih dari segala dosa. 

Ibarat kertas, pada hari itu sudah kembali lagi menjadi kertas yang masih putih, belum penuh dengan coretan dosa. Sesama muslim saling meminta dan memberi maaf. Segala persoalan dan kesalahan masa lalu, menjadi pembelajaran bersama yang tidak perlu diulangi lagi.

Sementara itu, kebersamaan juga bisa kita rasakan dalam suasana pemilihan umum. Untuk bisa mendapatkan simpati publik, para pendukung bersama-sama membuat kampanye yang efektif dan efisien untuk mendapatkan dukungan. 

Para simpatisan juga bergotong royong mempromosikan keberhasilan pasangan calon yang diinginkan. Pada hari pelaksanaan, semua orang juga bersama-sama berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan haknya. 

Setelah selesai, semua orang juga bersama-sama melakukan pengawalan agar tidak terjadi kecurangan. Semua orang juga bersama-sama melakukan penghitungan secara manual, dari tingkat kelurahan hingga provinsi. Dan ujungnya adalah, semua orang bersama-sama menyambut presiden dan wakil presiden terpilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun