Mohon tunggu...
Kukuh Budhi Dharma
Kukuh Budhi Dharma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kumpulan perjalan dari titik awal.

Budhi Dharma Minat dalam bidang sastra, dan menulis meskipun belum jelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Tidur di Bawah Jagung

19 Februari 2020   01:00 Diperbarui: 19 Februari 2020   16:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jagung
Aku tidur di bawah jagung termenung sepi
Tak ada hari untuk menanti.
Kulihat semut bergrombol mencari makanan

Aku termenung melihat mereka berusaha
Meraka kecil tapi ulet, mereka loyal bersama koloni
Apa artinya semut di banding aku?

Ukuran seribu semut tak lebih besar dari kakiku.
Tak lebih pandai dari otakku!
Tapi mereka berusaha dan aku diam saja
di bawah jagung termenung
Menunggu nasib yang belum pasti, berfikir untuk masa depan pengingat

Jagung yang tinggi membuatku tenang meskipun tanpa berusaha dan bekerja.
Hari ini, hari bahagia bagi para semut dan jagung manis sebagai makanan sebelum datang hujan,

Tampak mereka bahagia, mendapat setumpuk makanan untuk koloni yang menunggu di dalam sarang
Tidur di bawah jagung sangat menyenangkan dan nyaman.

Tanpa bising, udara yang sejuk meresap pada jiwa yang serah gelisah tanpa sebab.
Para petani merumput, untuk ternak di rumah. Ternak tabungan anak cucu masa depan.
Mereka semua berusaha, baik makhluk kecil, dan para petani. Aku pun juga harus demikian.
Maju  bergerak menjeput rizki Sang Ilahi.


Perjalan ke Jogja,
KA kahuripan 15 Feb 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun