Masih teringat dengan jelas saat menghadapi Ujian Nasional tingkat SMU, banyak sekali anak teman sekolah anak saya yang datang ke rumah untuk belajar bersama. Banyak dari mereka sudah dan sedang mengikuti program bimbingan belajar dari berbagai macam institusi. Dari beberapa kali melihat mereka belajar bersama, terlihat jelas bahwa semua anak yang datang untuk belajar bersama tidak mengerti bagaimana belajar, mereka tidak tahu cara belajar. Padahal, kata belajar sudah sangat sering terdengar, di rumah, lingkungan apa lagi di sekolah ! Sangat disayangkan, orang tua juga kurang mengerti cara belajar sehingga kata pelajar menjadi kata perintah bagi anak. Di sekolah ? Tidak jauh berbeda ! Guru memberi tugas untuk belajar tanpa memberitahu cara belajarnya. Jadi gimana ?Tulisan ini sebenarnya hanya pengantar dengan mengungkapkan apa yang sering terlupakan oleh anak saat belajar yang pasti diakibatkan proses belajar yang kurang tepat.
Proses belajar terdiri dari dua bagian, di rumah dan di sekolah. Proses belajar di rumah meliputi persiapan utnuk di sekolah dan menyelesaikan tugas sekolah, sedangkan proses di sekolah adalah proses menghadapi ilmu baru. Persiapan di rumah untuk proses belajar di sekolah dimaksudkan agar anak benar-benar siap untuk belajar. Hampir tidak ada anak yang membaca tujuan mata pelajaran yang ada di buku cetak. Padahal sangat penting untuk membuat anak konsentrasi dalam mata pelajaran tersebut saat di kelas yang dapat berakibat positif dengan munculnya pertanyaan saat guru menerangkan di kelas. Itu salah satu contoh kelalaian anak. Bagaimana mendengarkan guru di kelas, apa yang dicatat di kelas dan indikasi-indikasi hal penting yang ditekankan guru saat mengajar, bagaimana mencatat di kelas serta bagaimana belajar di rumah adalah hal-hal yang penting yang jika dikuasai anak akan memberikan kontribusi yang baik dalam proses belajar sehingga anak benar menjadi siap dan teratur sedangkan orang tua akan mendapatkan dampak yang baik dengan memberikan kontrol yang cukup dalam proses belajar anak.
