Mohon tunggu...
Budak Palembang
Budak Palembang Mohon Tunggu... -

When a pen is sharper than a sword

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilgub Sumsel: Iskandar – Hafisz Pasangan yang Dipaksakan

26 Maret 2013   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:11 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1364278775810560323

Situasi politik di Sumsel jelang Pilgub Juni 2013 terus mengalami dinamika perubahan. Peta politik serta-merta berubah drastis saat sesi pendaftaran dan pengembalian berkas Cagub dan Cawagub Sumsel telah ditutup oleh KPU Sumsel tanggal 14 Maret 2013. Kandidat Pilgub Sumsel dipastikan ada 4 pasang nama yakni: Alex Noerdin (incumbent) – Ishak Mekki (Bupati OKI), Eddy Santana (Walikota Palembang) – Anisja Juita (Pengusaha), Herman Deru (Bupati OKU Timur) – Maphilinda (Istri mantan gubernur Sumsel, Syahrial Oesman), dan terakhir pasangan yang muncul tiba-tiba, Iskandar Hasan (Kapolda Sumsel) – Hafisz Tohir (Adik Hatta Rajasa).

Ada dua kejutan yang terjadi pada peta politik Sumsel jelang pilgub ini. Yang pertama adalah koalisi antara Alex Noerdin yang diusung oleh partai golkar dengan Ketua DPD Demokrat Sumsel, Ishak Mekki. Yang kedua adalah majunya Kapolda Sumsel, Iskandar Hasan, menggandeng Hafisz Tohir. Pasangan yang terakhir ini didukung oleh 3 partai Islam yakni PKS, PAN dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Koalisi Alex Noerdin – Ishak Mekki cukup mengejutkan dan tak pernah diprediksi oleh banyak pihak. Ishak Mekki yang sebelumnya menyatakan diri akan maju sebagai Calon Gubernur Sumsel, di detik-detik terakhir pendaftaran malah bersedia menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Alex Noerdin. Banyak pengamat yang mengatakan merapatnya gerbong Partai Demokrat kepada Golkar plus dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) dan PDS (Partai Damai Sejahtera) di pilgub Sumsel akan menguntungkan kekuatan Alex Noerdin sebagai incumbent karena Ishak Mekki memiliki basis suara yang kuat di berbagai kabupaten antara lain Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Oku Selatan. Banyak juga yang mengatakan bahwa menyatunya pasangan ini tak ubahnya seperti ‘adegan perjodohan Siti Nurbaya’ yang dilakukan Abu Rizal Bakrie dan SBY.

Sebelumnya, publik memperkirakan bahwa Alex Noerdin akan merangkul Hafisz Tohir yang merupakan kader PAN di Sumsel sekaligus adik kandung Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, sebagai pasangannya di pilgub nanti. Sebelumnya, Hafisz Tohir dalam beberapa kesempatan wawancara kepada media mangatakan bahwa PAN mantap mengajukan dia sebagai pasangan Alex Noerdin yang dinilai PAN berhasil membangun Sumsel selama ini. Akan tetapi lamaran PAN terhadap Golkar ternyata bertepuk sebelah tangan. Ternyata Golkar malah kepincut dengan Demokrat. Ada informasi yang mengatakan bahwa Golkar menolak lamaran PAN karena PAN meminta koalisi ini berlanjut hingga Pilpres 2014 mendatang. Hal inilah yang membuat Golkar berat menyetujuinya pasalnya Gokar sudah jelas akan mengusung Abu Rizal Bakrie sebagai Capres sementara PAN usung Hatta Rajasa di 2014.

Menghadapi kenyataan bahwa permintaan mereka ditolak Golkar yang kemudian beralih usung kader Demokrat di pilgub Sumsel, PAN pun bereaksi cepat. ‘Show Must Go On’, begitulah istilahnya. PAN sudah banyak berkorban untuk maju di Pilgub dan harus tetap berkiprah di ajang tersebut. PAN pun melirik PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang masih adem ayem belum menyatakan sikap tentang Pilgub Sumsel. PAN pun ajak PKS berkoalisi. Gayung pun bersambut.

Akan tetapi, PKS yang tidak punya kader yang memiliki elektabilitas tinggi di Sumsel kebingungan menentukan siapa calon yang akan diusung di pilgub. Sementara PAN tetap menghendaki Hafisz Tohir sebagai Cawagub Sumsel. Berpacu dengan waktu pendaftaran yang segera akan ditutup KPU, maka koalisi PAN – PKS yang didukung PBR memutuskan usung Iskandar Hasan sang Kapolda Sumsel sebagai Cagub Sumsel.

Pengusungan Iskandar Hasan ini sedikit membingungkan banyak pengamat pasalnya PKS yang biasa mengusung kadernya sendiri atau usung calon yang punya elektabilitas yang kuat pada setiap Pemilu malah menjatuhkan pilihannya pada Perwira Polisi yang notabene bukan kader PKS dan belum populer di kancah politik Sumsel. Banyak yang menilai bahwa pencalonan Iskandar Hasan berpasangan Hafisz Tohir adalah dipaksakan.

Banyak yang memprediksi PKS bakal usung Eddy Santana kader PDI Perjuangan karena di Pilkada Walikota Palembang yang akan diselenggarakan 2 bulan sebelumnya PKS usung Romi Herton yang juga merupakan kader PDIP. Tapi prediksi mereka salah, ternyata sikap PKS tidak sama di pilwako Palembang dengan pilgub Sumsel nanti.

Begitulah politik, semua tidak ada yang mustahil. Pencalonan Alex Neordin – Ishak Mekki dan Iskandar Hasan – Hafisz Tohir contohnya. Alex – Mekki terpaksa dijodohkan, Iskandar – Hafisz terpaksa dipaksakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun