Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Humor

Stand Up Comedy MetroTv (27/10)

28 Oktober 2011   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_138584" align="aligncenter" width="640" caption="(ilustrasi : nyackcomedy.com)"][/caption] Stand Up Comedy yang tayang di MetroTv tadi malam (27/10) menghadirkan tiga comic yakni, Dedy Dahlan, Setyawan Tiada Tara, dan Farhan. Dari ketiga comic di episode kali ini, terlihat Setyawan Tiada Tara yang paling banyak mendapatkan aplaus dari penonton, dengan kemampuannya yang telah lama berkecimpung dalam dunia humor, penonton diajak untuk tanpa jeda terus mengikuti kelucuan yang dibawakannya. Tanpa jeda ini dalam artian penonton tak dibiarkan sebentar pun untuk berpikir karena hanya dalam jeda waktu satu kalimat dua kalimat, penonton sudah disuguhi lagi lagi dan lagi kelucuan baru. Dan inilah ringkasan investigasinya dari TKP : [caption id="attachment_138587" align="alignleft" width="300" caption="@dedydahlan on twitter"][/caption] 1. Dedy Dahlan (follow @dedydahlan) Sebelum mulai, pertama saya mau minta tolong kepada time-keeper, tolong nanti kalau waktu saya habis tolong ya jangan kasi kode begini (memperagakan body language tanda waktu habis). Saya gak takut, yang lebih ngancem aja misalnya begini (gaya menyembelih hewan di leher). Saya sama istri saya pacaran 8 tahun (cieeeee). Bukan "cieee", tapi itu terpaksa! Tapi itu juga termasuk gak lama, itu cum-laude karna kata dia (istri) biasanya 10 atau 11 tahun. Tapi itu laki-laki, pasti semua ada akal-akalan. Wuaaah pada ngangguk semua, hayo cewe hati-hati. Semakin romantis seseorang harus semakin diwaspadai, karena hakikatnya dibalik semua keromantisan itu ada sebuah rencana yang rapi dan ada maunya. Itu ada primbon atau bahkan ada konsultan untuk itu. Anda perhatikan baju cewe, biarpun baju formal yang cantik dan anggun tapi selalu ada yang bikin "dingin" (itu loh baju terbuka menganga, bisa masuk angin cuy, hahaa). Betul? Selalu saja tank-top, baju formal pun bolong belakangnya. Sementara cowo pakai jas atau yang anget-anget, ini sebenernya sudah direncanakan dulu. Jadi kalau lagi jalan bareng, cewe jadi gini (kedinginan) maka ini dia kesempatan yang ditunggu-tunggu. "Sini sayang", ini planing cuma untuk bisa meluk aja. Contoh lain, ujan. Pas hujan turun "Awas sayang kamu keujanan" (sambil nutupin kepala cewe dengan jasnya). Ngaruhnya apaaaa?? Tapi dipandangnya romantis. Belum lagi yang paling ultimate nich, nonton bioskop mesti malem. Makin malem makin bagus. Midnight, kalau perlu (bilang) "Mbak, bisa beli tiket yang jam tahajud?". Supaya apa, bukan karena sibuk atau apa, tapi supaya bisa pura-pura ngantuk. "Oaaaahemmmm, eeeh dapet, lumayan". Itu udah ada rumusnya tuh. Rumus untuk keberhasilan meluk di bioskop : Pelukan = tingkat kedekatan + tingkat horor/romantis filmnya X suhu AC ruangan dipangkat 2 Jadi kalau anda mau mengajak cewe nonton malem, pastikan anda kenal sama petugas bioskop yang megang remotenya (ac). Itulah cowo, apa-apa harus direncanakan, akal-akalan, strategi, tipu-tipu. Waktu SMA dulu kita ingat kalau mesra-mesraan tuh tulis pesan romantis di wall. Bukan wall facebook, dulu belum ada, tapi wall km.mandi atau toilet. Nah tulisan itu tergantung pada mata pelajaran sebelumnya. Misalnya pas pelajaran Pancasila, "Sesungguhnya Pancasila itu kekurangan satu sila, yaitu kewajiban mencintai kamu" (waaakkkkk). Terus setelah matematika, "Sayang, apapun yang dikatakan guru matematika kita, aku tidak pernah bisa membagi dua akar cintaku padamu" (bagi 3 kale gan). Terus setelah pelajaran sejarah, "Sayang, siapa ini Ken Arok, siapa ini Ahmad Yani, kenapa ada nama itu di bukumu? Hayo anak mana tuh?!!" Saya gak ngerti apa hubungannya mall dengan wanita, karena ketika wanita ke mall maka sakit seperti flu, demam, panu, kudis, kurap, atau apapunlah semua jadi sehat sembuh. Begitu masuk gerbang mall, ekspresi dia (smile), sementara saya yang di sebelahnya (sad). Mall adalah tempat untuk mencari cewe-cewe "woye", tau cewe woye? Itu cewe yang dilihat dari belakang, bodinya bagus, rambutnya bagus, woooow. Tau-tau dia noleh, yeeeeey (wkwkwk). Di mall ini juga saya tau loh bahwa cewe-cewe ngeceng, bukan cuma cowo. Cewe sama ngeceng, cuma gak ketauan aja, karna cara ngecengnya beda. Mereka itu sudut pandangnya luas/lebar, sementara cowo tuh lurus/fokus. Jadi kalau cewe-cewe tuh ngecengnya gini, “Gila tuh yang kanan ganteng banget, iya tuh keren, waaaaww” (sambil jalan tanpa menoleh). Sementara kalau cowo ada kutukan (jalan sambil jelalatan), kadang pandangannya ngelihat agak ke bawah (weww). Bahkan saya tau nich ada beberapa tampang yang suka naik ke lantai 2 atau 3, cuma buat ngintip dari atas ke bawah. Ngeliatin apaaa?? Ngomong-omong soal itu saya jadi ingat suatu saat pernah istri saya datang bawa artikel dari internet “Sayang, liat dech”. Ternyata artikelnya bagus banget “Laki-laki yang Sering Lihat Payudara Wanita Akan Lebih Sehat dan Jago Main”. Alhamdulillaaaah,…. Kenapa? Karna dia yang nemu (artikel), kalau saya yang nemu pasti dia gak percaya, paling cuma akal-akalan. “Sayang, kamu pengen abang sehat kan?”. Saat saya menjaga kesehatan (liat toket di mall), saya liat ada dada wanita yang menurut saya itu kebal penyakit dan hidup abadi (toge). Cowo-cowo kalau dikasi yang beginian pasti bego, otaknya jadi pindah ke bawah. Ngaku lo? Nah, dada si wanita ini ternyata ada tatto kan. Kecil banget tattonya, gak jelas keliatan, makanya saya jadi agak lebih mendekat. Samperin lagi, liat lebih dekat lagi. Masih gak jelas, saya pura-pura batuk “uhuuk” dan lebih mendekat lagi. Ternyata tattonya itu tulisan, tapi masih belum jelas kebaca. Makanya saya lebih mendekat lagi, akhirnya kebaca, tulisannya : “KALAU ANDA BISA MEMBACA TULISAN INI, ARTINYA ANDA SUDAH TERLALU DEKAT” [caption id="attachment_138588" align="alignleft" width="300" caption="@setyawanTT on freewebs.com"][/caption] 2. Setyawan Tiada Tara (follow @setyawanTT) Selamat malam, perkenalkan saya Setyawan Tiada Tara, saya M.hum gelarnya, atau Motivator.humor :D Gelar itu bebas, biarpun kita gak kuliah tapi gelar itu bebas, M.hum motivator humor, M.T Makelar Tanah, M.M Makelar Mobil, bebas. Wong kita meninggal aja gelarnya almarhum. Kenapa nama itu sangat penting ? Karena saya motivator humor, maka nama itu adalah brand kita gitu loh. Jadi, kadang saya pakai nama Setyawan saja pasti tidak menjual, apalagi harus Setyawan Eka Rahmanta. Eka itu artinya anak pertama, dwi kedua, tri ketiga, kalau anak terakhir di Jawa itu biasanya Wisnu atau “uwis sing nganu”. Atau Ragil itu di Jawa pasti anak terakhir karena Ragil itu pamungkas. Kalau Ragil tapi masih punya adik, berarti orang tuanya kilaf tuh. Lha wong namanya Ragil (bungsu) koq masih punya adik. Nama itu dalam entertaint itu sangat penting, makanya saya pakai nama Setyawan Tiada Tara, dulu temen saya Kelik Pelipur Lara, Toni Pelita Hati, Tiara Pelepas Dahaga, Ana Sebatang Kara. Benar, jadi seperti itu. Sekarang juga gitu, ada penyanyi namanya Ayu Ting Ting. Kenapa, karna dia langsing, soalnya kalau gemuk ya Ayu Tong Tong. Tapi ada kabar terbaru buat temen-temen, lagunya Ayu Ting Ting sudah ditarik dari peredaran karena alamatnya sudah ketemu. Ketemunya saat jumpa Cici Paramida, alamatnya di RT 5 RW 3. Jadi sangat penting tuh nama, apalagi bagi cowo-cowo besok kalau nikah sama cewe dan punya anak cowo, harus memberi nama yang sebagus-bagusnya. Kenapa harus sebaik mungkin, karena nama itu nanti akan melekat pada nama cewe (istri). Kalau anak cewe dikasi nama gak terlalu bagus gakpapa, tapi kalau anak cowo wajib dikasi nama yang bagus. Sekarang saya kasi tau kalau nama cowo akan melekat pada nama cewe : Anda bernama Anya Dwinov, Tamara Blezinsky, Yashinta, kalau menikah dengan pak Rebo, nama anda jadi bu Rebo. Hilang nama asli anda, nama anda siapa? Tamara Blezinsky, Desy Ratnasari, embuh siapa Kumalasari, menikah dengan pak Kliwon ya langsung drop nama anda jadi bu Kliwon. Lha wong nama saya aja Setyawan keliatannya enak ya, tapi istri saya dipanggil kurang enak, masa buSet buSet gitu. Tapi masih bersyukur, tetangga saya tuh namanya pak Rukito, istrinya dipanggil? (buruuuk) Bukan hanya buruk, tapi juga “bukit” dan “buto”. Jadi begitu, nama itu penting, ketika saya sedang jadi motivator maka akan saya sampaikan bahwa nama itu adalah brand. Makanya kalau nama anak itu harus diperhatikan, “Kalau bingung gimana pak Setyawan?”, ya kalau bingung cari di Al-Quran, Al Kitab, dan sebagainya. Tapi ya harus milih jangan asal ambil aja. Gak lucu kan kalau nama nanti Agus Jahanam Putra? Jangan gitu, masa nanti anda ngambil asal-asalan, Siti Dzolimah, Ahmad Syaitoni (hahh, celingak celinguk, yg baca gimana ntar komennya, sembari siap-siap ngibrit) biar keren panggilannya jadi Toni. Ngambil dari kitab suci boleh, apalagi bahasa Arab, saran saya kalau kasi nama bahasa Arab itu : Jangan kasi nama anak yang panjang panjang, karena nanti pas anda manggil nama anak anda malah dikira tahlilan. Jadi orang di sekitar anda bilang “aaamiiin”. Jadi kalau anda nanti punya anak 7, anak pertama namanya “alhamdulillah hirabbil alamin”, anak kedua “arrahmanirrahim”, anak ketiga “malikiyaumiddin”, sampai ketujuh “ghairil maghdhu bialaihim walladdholin”, jadi nanti anda manggil ketujuh-tujuhnya dengan “al fatehah”. Jadi nama itu penting, selain nama, status facebook juga penting. Loh iya, status itu menentukan jati diri anda. Tipikal pertama itu adalah politikus, anda bikin status pemerintah itu gini gini gini, kita harus berkorban karna pengorbanan itu penting, jadi kita harus memasyarakatkan pengorbanan dan mengorbankan masyarakat. Tipikal kedua adalah orang yang sok puitis. Bikin status aja, “sejak kepergianmu maka separuh nafasku hilang”. Kasian kan dia masa nafas aja pake satu lubang hidung, separuh nafas gitu loh, kasian banget kan pake satu lubang hidung. Kadang-kadang kalau kita perhatikan kata-kata puitis itu malah rada aneh, “sejak kau putuskan cintaku, aku bagai malaikat tak bersayap”. Kasian banget kan malaikatnya terbang sulit banget. Itu status facebook, motto hidup juga gitu, anda harus hati-hati. Anda motto hidupnya “Hidup adalah perjuangan” ya anda akan berjuang terus-terusan. Anda motto hidupnya “Cinta gak harus saling memiliki” ya gak nikah-nikah nanti anda. Ada cewe naksir, cinta tak harus memiliki. Ada cewe lain lagi, naksir lagi, cinta tak harus memiliki. Ya gitu terus gak nikah-nikah. Ada lagi motto hidupnya “Hidup adalah mampir minum” ya jadinya nanti anda kerjanya minum-minum terus padahal minuman keras itu haram bagi agama apapun karena minuman keras itu minumannya setan, lha kalau minumannya setan anda minum terus setan minum apa? Kasian kan? Ada satu kisah unik tentang seorang ustadz yang ketemu sama pemabuk. “Hai gimana, kamu masih suka gini?” sambil memperagakan orang menenggak minuman dari botol. “Gak dong ustadz, sekarang saya gini” sambil mengangkat kedua tangan ke belakang. Si ustadz ngira itu adalah gerakan takbir, allahu akbar. “Alhamdulillah, udah sadar ya?” “Bukan gitu ustadz, maksudnya gini (mengangkat kedua tangan) itu sekarang pake galon” (wkwkwk, humor jaman ane SMP, tapi saat itu galon belum ngetrend, jadi yg dipake itu gentong) Meski saya adalah motivator humor, tapi disini saya akan bermain sulap biar pertemuan kita ini melekat, gitu. Baik, jangan ditiru tanpa ada dana yang cukup. Saya pengen pertemanan itu melekat di hati ya. (air minum dari botol, dituangkan ke gelas) Kalau pertemuan kita ini melekat, pasti nanti air yang saya tuang ini tidak tumpah atau bahasa Jawanya muncrat gitu ya. Baik, ini gelas akan saya balik, kita berdoa dulu biar pas gelas ini saya balik, gak akan tumpah airnya. Satu, dua, tiga (yaaaaaa, beneran gak tumpah airnya dalam gelas) Tepuk tangan dulu yang meriah (plok plok plok plok) Kenapa bisa begitu? Karena (di gelas) ini saya kasi pembalut (di dalam gelas). [caption id="attachment_138589" align="alignleft" width="250" caption="@farhandeltafm on detik.com"][/caption] 3. Farhan (follow @farhandeltafm) “Cek cek cek” “Denger semuanya?” “Denger? Denger gak?” “Kalau gak denger berarti anda budeg” Bulan puasa kemarin seru ya, pas di rumah menjelang magrib pasti tegang dong nunggu adzan magrib. Lemeeeeesss, puasa 13jam, ehh 16 jam ya? Buat saya diskon 3jam! Nah denger suara adzan tuh “allahuakbar allahuakbar”, beuuuh langsung santap tuh makan apa segala macem blak blak blak. Gak lama setelah itu, dari TOA yang sama kedengeran “Sorry, cuma cek sound”. Tapi saya juga heran kalau orang mau cek sound tuh suka aneh-aneh. Kita cukup lama di dunia hiburan ini, saya gak tahan kalau lihat sound-engineer, tiba-tiba gini. “Oh mau cek sound ya mas?” “Iya” “Oke silahkan” Gak tau kenapa, koq itu mikropon harus ditempelin di mulutnya, “halo, halo, halooo, tes” atau gini “bffuuu bfuuu bfuu” (ditiup) atau lebih gak mungkin lagi gini “aaaaaa” (buka mulut lebar-lebar depan mikropon) Karna saya sumpah gak tau what the maksud, mau nyari efek apa gitu? Yang saya tau itu efeknya ludah lo nempel di mikropon, dan itu jijik sekali. Elo jijik gak, ludah orang lain nempel di mikropon? Kecuali kue ulang tahun, “hepi berde tu yu, ayo tiup rame-rameeee, pffhh pfffhh phhhh”. “Potoooong, ayo siapa mau kue potongan pertama?” Perayaan ulang tahun memang aneh, tapi lebih aneh lagi adalah resepsi pernikahan. Pernah datang ke resepsi pernikahan? Enak gak jadi tamunya? Coba lo jadi penganten, saya jadi penganten 13 tahun yang lalu, berdiri terus, salaman dengan banyak orang yang gak kenal, terus liat kesana orang pada makan “makanan lo, gua abisiiin”. Biaya makan kan gede tuh, walaupun ada angpau di depan, tapi masa sich ngarepin modal balik dari angpau? Ngarepin sich, hehee, tapi gengsi, tuan rumah pesta gitu. Terus dekorasi juga mahal, bunganya mahal. Seragam, harus beliin seragam ke sepupu, temennya sepupu, dan among tamu yang lain yang saya gak kenal. Iya kan? Belum lagi yang bikin heran tuh para ibunya penganten, yang dampingi. Karena ibunya penganten tuh kebanyakan gak mau kalah sama penganten perempuan, bajunya harus gemerlap, bedak harus lebih tebel, sasak harus lebih tinggi. Itu malah bikin susah ngebedain antara ibunya penganten dengan suaminya. Pernah saya datang ke acara resepsi, saya lihat ibunya penganten, kemudian tanya “ehh mertua lo itu Tata Dado ya?”. Belum lagi tuh pengisi acara, bandnya, upacara adatnya, penyanyinya diva. Kalau penyanyinya diva seperti Syahrini sich alhamdulillah yah, sesuatu banget. Tapi MC, ehh MC emang harus mahal sich. Yaiyalah itu nafkah saya dong saudara-saudara!! Bicara soal serem, saya merasa serem terhadap apa yang diusulkan oleh bapak ketua DPR RI, Marzuki Alie, tentang sumpah pocong untuk para pejabat. Supaya mereka gak korupsi, mereka disuruh sumpah pocong. Saya gak kebayang sumpah pocong itu kaya’ apa, para pejabat dibungkus model pocong, atas bawah kaya’ wajik, terus ditidurin. Habis itu ditanya, “Sumpah lo cong?” “Ehh gue pocong, bukan bencong, gila aja lo!” Cuma pertanyaannya, sumpah pocong itu efeknya apa coba? Kalau sumpah lo palsu, maka jadi pocong gitu? Waduh enak banget dong, ngetop, maen banyak film. Saya lebih setuju kalau ada “sumpah bencong”. Pejabat tuh sebelum menjabat dikasi baju bencong, terus disumpah, yang sumpahnya palsu biar jadi bencong beneran. Heboh kan kalau sampai gini, “Idiiiih KPK, cintaaaa, cucok dech, akika sutraaa” Makanya saya pikir kalaupun ada pemberantasan korupsi itu, emang susah ya. Belum lagi banyak deal-deal di kalangan elite sekarang, seperti kini mau reshuffle. Bisa jadi apa yang disampaikan oleh sekjen PKS, bapak Anis Matta, bahwa antara PKS dan SBY ada kontrak special. Saking specialnya dibilang pake dua telor, saya ingin ada pembuktiannya, benar gak tuh? Begitu dibuktikan, bener ada dua telor, satu pisang, mau apa lo? Kalau cuma satu telor, lo kemakan sumpah, jadi bencooong lo, hayo? Kita gak mau lah seperti itu. Dan kalau kita bicara tentang duta wisata yang berkeliling ke berbagai daerah pakai taksi, apalagi taksi di kota Jakarta ini suka ada taksi argo kuda, inget? Jangan salahin orang Indonesia, itu semua gara-gara orang Jepang. Ceritanya dulu tahun 70-an ada orang Jepang, wisatawan gitu pengen dianter ke bandara. Naik taksi, jelek, gak ada ac-nya, taksi butut, jalannya pelan, si Jepang bilang, “Haaa, taksi Indonesia no good” Ada mobil nyerusuk dari kiri dan kanan, wezzzz, wezzzz “Haaaa, mobil made in Japan, mobil made in Japan, very fast, taxi Indonesia no good” Sopir taksinya sebel, begita nyampe Kemayoran, jaman dulu masih di Kemayoran tuh, diturunin penumpang si Jepang. Kemudian si Jepang nanya, “How much?” “One million” “Haaa, very expensive” “Argometer kuda made in Jakarta, very faaaaast, mau apa lo?” Kalau melihat perkembangan Stand Up Comedy, sekarang begitu luar biasa. Ini adalah kemajuan dari sebuah public speaking, karena saya dulu sebagai anak radio diajarin satu hal : “ngomong yang bener, dengan smiling voice” “Smiling voice itu apa sich kak?” “Jadi elo ngomong sambil senyum” Ngomong dech “Halo selamat pagi semuanya, apa kabar? Inilah lagu yang paling enak untuk anda” (sambil senyum) Akibatnya apa? Anak radio itu cuma kenal satu ekspresi yaitu smile. Jadi masalah? Enggak, sampai pada suatu hari dalam sebuah acara yang sangat khidmat. “Hadirin sekalian, selamat datang, terimakasih telah menghadiri acara tahlilan 40hari paman saya” (sambil senyum) * * * * * 1. Stand Up Comedy (7/10) 2. Stand Up Comedy (13/10) 3. Stand Up Comedy (20/10)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun