Memang™ kita harus selektif mengelola keuangan, terutama bila kita sudah berkeluarga, pastinya akan lebih selektif lagi dalam berbelanja. Kejadian ini berawal dari dua hari yang lalu (11/10) saat istri saya memberi kabar dan meminta dibelikan eskrim Wall’s Fruit Salad (cup 750ml). Karena pulang kerja saya melewati Alfamart, maka untuk memenuhi permintaan istri saya, saya pun memutuskan untuk mampir di Alfamart untuk membeli Wall’s Fruit Salad. Alfamart ini terletak di jl. Gatot Subroto no.8 Sukoharjo (gak tau kenapa, di struk/kuintansi pembelian tertulis Solo). “Selamat datang mas, mau cari apa?” kata pelayan dengan sopan. “Wall’s Fruit Salad, ada mbak?” “Sepertinya lagi kosong tuh mas, mau cari yang lain?” Saya pun segera menuju ke freezer tempat penyimpanan eskrim Wall’s untuk mencari-cari eskrim apa yang kira-kira cocok sebagai pengganti Wall’s Fruit Salad, biar tidak pulang dengan tangan hampa. Baru saja membuka penutup freezer yang transparan tersebut, mata saya langsung tertuju pada eskrim dengan wadah cup, persis sama seperti yang saya harapkan. Kemudian saya pun mengambilnya dan saya tunjukkan kepada pelayan Alfamart. “Loh mbak, ini masih ada satu” kata saya. “Oh iya, maaf mas” kata pelayan dengan singkat. Akhirnya saya pun membawa eskrim tersebut ke kasir untuk saya bayar. Uang Rp 50.000,- harga eskrim Rp 39.500,- dan saya dapat kembalian Rp 10.500,- serta struk tanda bukti pembayaran. “Terimakasih mas atas kunjungannya”, salam penutup pun tak lupa diberikan oleh mbak kasir. “Ya, sama-sama” Akhirnya saya pun pulang. Sesampainya di rumah, saya pun mengeluarkan eskrim yang saya beli dan akan saya taruh di freezer kulkas dulu. Kebetulan adik saya melihat saya membeli eskrim pun bertanya pada saya. “Wuih tuku Fruit Salad, regane piro Den (raden, panggilan -red-) ?” (wah beli Fruit Salad, harganya berapa mas) “Iki mau 39.500″ (ini tadi 39.500) “Wah larang, sing tuku ngendi?) (wah mahal, beli dimana) “Alfamart lor bangjo Carikan” (alfamart utara traffic-light Carikan) “Halah no Mitra (toserba) wae gak nyampe 31.000 koq, 30.600-an koyo’e” (di toserba mitra saja harganya tidak sampai 31.000, kalau tidak salah 30.600-an) Ahh yasudahlah, namanya juga terlanjur beli, lagian memang saya tidak tahu sebelumnya tentang perkiraan harganya. Sebagai pengalaman, akhirnya saya pun tidak mempermasalahkan mengenai perbedaan harga yang 9000-an tersebut. Tapi hari ini (13/10) saya mendapat kiriman dari LotteMart (supermarket) berupa price list barang bulan ini (biasanya saya mendapat price list 1-2x dalam sebulan, karena saya mempunyai kartu anggota lottemart). Saya pun membuka halaman per halaman dari price list tersebut untuk survey harga, betapa kagetnya saya ketika membuka sampai halaman 7 (dari 16 halaman), ternyata eskrim Wall’s Fruit Salad 750ml disitu tertera seharga Rp 29.000- (+PPN Rp 31.900), itu pun harga normal, belum harga bila memakai kartu anggota (member). Sangat wajar sich sebenarnya bila ada perbedaan harga antara market satu dengan market yang lain, tapi alangkah tidak wajarnya bila perbedaan harga itu mendekati Rp 10.000,- untuk produk eskrim. Kalaupun ada perbedaan berkisar antara 1000-2000 mungkin masih dapat dimaklumi, tapi ini untuk secangkir eskrim saja perbedaannya sampai mendekati Rp 10.000,- sungguh perbedaan yang sangat jauh. Tips belanja hemat, fun and smart : 1. Bila market satu mempunyai suatu produk yang murah dibanding dengan market lain, belum tentu produk lainnya juga murah bila dibanding market lain. 2. Market-market tertentu pasti mempunyai produk sponsor, dijamin lebih murah. 3. Perlu kejelian menghafal market mana dan produk apa yang jadi andalan dengan harga murah (dari poin 2). 4. Buatlah member card di tempat anda sering belanja (bila ada). 5. Bila ada, cari produk yang lagi promo dengan cara bundling, lumayan ada bonusnya. 6. Bila hanya ingin berbelanja saja tanpa pusing-pusing, lupakan 5 poin diatas. Saran buat Alfamart : “Tolong bila ada promo bonus produk bila membeli suatu produk (selama persediaan masih ada), bila memang persediaan bonusnya sudah habis, tolong label promonya dilepas dong” NB : Bila tulisan ini dirasa merugikan suatu pihak, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tapi inilah yang sebenarnya terjadi (bukti terlampir). Namun bila tulisan ini sampai “hilang dari peredaran”, artinya pihak yang ada dalam topik tulisan ini tidak mau menanggapi keluhan pelanggan alias “memberangus” komentar jelek (meski ada bukti) agar tetap mendapatkan pencitraan yang baik. [caption id="attachment_135552" align="alignleft" width="274" caption="Struk/kuintansi pembelian tertanggal 11 Oktober (nama kasir, saya hilangkan via corel)"][/caption] [caption id="attachment_135553" align="alignright" width="336" caption="Price list market lain yang saya terima hari ini (13/10)"][/caption]