Mohon tunggu...
Sri UlangSari
Sri UlangSari Mohon Tunggu... Guru - emak satu anak

Saya emak satu anak, namanya Ashalina Naladipa Zulaikha. Halo semua...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Punya Cara

13 November 2019   22:03 Diperbarui: 13 November 2019   22:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Terkadang ada masa di mana ingin menyerah, saat itulah cara Tuhan mulai bekerja. Aku percaya."

Aku menikah tahun 2016, menikah dengan kekasih yang kurang lebih 5 tahun pacaran. Diwarnai dengan bumbu-bumbu putus nyambung, LDR dan lainnya. Namun ternyata sejauh apapun aku pergi dan sejauh apapun dia menghindar, Tuhan akhirnya menyatukan kita berdua tepat di tanggal 20 Mei 2016.

Alhamdulillah, akhirnya target menikah di usia 28 tahun tercapai. Saat itu, keuanganku lagi bagus-bagusnya. Resign dari kerjaan sebagai admin training di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan Tengah, lalu pulang membangun sebuah usaha Fotocopy dan ATK. Alhamdulillah usaha tersebut mulia merangkak naik dan akhirnya punya ruko sendiri. Selain itu, bisa bangun rumah sederhana bersama suami. Maka nikmat TuhanMu yang mana lagi yang hendak engkau dustakan?

Saat itu aku sangat bersyukur, keuangan stabil, hubungan dengan suami lagi hangat-hangatnya. Namun Tuhan mulai menguji kesabaran kami, setelah beberapa bulan menikah, pertanyaan demi pertanyaan mulai muncul. Biasalah, kok belum hamil? Sudah periksa belum? Kok ini, kok itu dan masih banyak lagi. Untung saja punya mertua yang selalu support, keluarga besar suami juga tetap memberi semangat. Justru pertanyaan-pertanyaan menohok itu datang dari orang yang bukan keluarga. Ya wajarlah, namanya manusia. Meski gerah juga, tapi aku dan suami tetap sabar, mungkin nanti dikasih. Yang penting berusaha berdoa. 

Aku program hamil di usia pernikahan 1 tahun. Istirahat total dari segala aktifitas, begitu juga dengan suami, kita full di rumah dan makan tanpa yang instan-instan selama satu bulan penuh. Bulan pertama program, sempat telat haid dua minggu tapi ternyata bukan hamil, bgitu seterusnya. Tapi di bulan ke tiga, Tuhan akhirnya memberikan berkah ke dalam keluarga kecil kami, aku positif hamil. 

Kebahagiaan terasa lengkap, aku benar-benar bersemangat menyambut kehadiran bayi mungil itu. Saat hamil rezeki juga tak putus-putus, Tuhan sangat baik pada kami. Saat mau lahiran, Alhamdulillah arisan atas nama calon anakku lompat keluar. Biaya bersalin aman, dan biaya aqiqah juga aman, karena sudah nabung dari jauh-jauh hari. Ah betapa luar biasanya skenario Tuhan. 

Tahun kedua pernikahan, keuangan mulai tidak stabil. Omzet toko merosot drastis, hanya saja tetap bisa mempertahankan karyawan. Aku dan suami harus bahu membahu menggenapi uang tagihan bank sebesar 5 juta perbulan. Bukan jumlah yang sedikit bagi kami. Tapi itulah resiko punya pinjaman Bank, bunganya berlipat-lipat. Di saat aku dan suami benar-benar tak bisa mencukupi 5 juta tersebut, Tuhan mengirimkan orang baik dan tagihan pun tertutupi bulan itu. 

Dari bulan ke bulan terasa semakin sulit, tanggal jatuh tempo bagai hantu yang bergentayangan di kepalaku. Aku memutar otak untuk cari cara agar tagihan bank tiap bulan aman. Akhirnya aku jualan online juga, sebenarnya jualan online sudah lama, sejak 2013 tapi yang benar-benar serius ya baru di tahun 2018-2019 ini. Selain memikirkan yang 5 juta, aku juga harus memikirkan gaji karyawan, kebutuhan rumah, anak dan sebagainya. Tapi sekali lagi teman-teman, selagi percaya akan kebesaran Tuhan dan kemurahan Tuhan, insaallah selalu ada cara atau jalan bagi setiap kesulitan. 

Saat di mana aku ingin menyerah, di sanalah Tuhan menegurku. Menegurku dengan cara "Apakah kau ragu dengan pertolonganku?", "Berdoalah padaku, memohonlah, bersujudlah, rayu aku, biar kuselesaikan masalahmu"_ kurang lebih begitulah. 

Jadi, Tuhan itu selalu punya cara. Kita hanya perlu percaya dan yakin akan CaraNya. 

Note: Ini sekedar curhat tengah malam teman-teman menunggu waktu tidur. Semoga semesta dan Tuhan selalu membersamai perjalanan hidup kita. Amin.

Jeneponto, 13 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun