Mohon tunggu...
Tari Tarini
Tari Tarini Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang wanita yang mempunyai hobby memasak, menulis, bikin event dan berkomunitas

Hanya seorang pembelajar yang ingin terus belajar dan ingin keliling Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencetak Petani Modern

30 Januari 2019   12:07 Diperbarui: 30 Januari 2019   12:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia diberikan karunia luar biasa oleh Allah SWT berupa tanah yang subur, karena mempunyai jumlah pertanaman yang begitu luas. Indonesia di sebut-sebut sebagai Negara dengan jumlah pertanaman terluas di dunia yaitu sebesar 31,2%. Selain itu untuk tanaman kelapa, Indonesia juga disebut sebagai Negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia dengan luas area mencakup 3,88 juta hektar yang 97% lahannya merupakan perkebunan rakyat.

Indonesia pernah berjaya melalui petani kelapa di era 1970-an. Pada era itu kehidupan ekonomi petani kelapa sangat sejahtera. Begitu kontras dengan apa yang dialami petani kelapa sekarang yang jauh dari sejahtera. Pada saat permintaan produk berbasis kelapa terus meningkat baik di pasar lokal maupun internasional, petani kelapa Indonesia masih saja terseok. Harga kelapa yang anjlok beberapa waktu lalu menyisakan trauma tersendiri bagi petani.

Meski Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia, sayangnya sebagian besar hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Inilah yang menyebabkan ekspor produk berbasis kelapa ke pasar Internasional relative kecil.

Tentu, peluang untuk mengejar ketinggalan persaingan global produk berbasis kelapa masih sangat terbuka untuk petani kelapa Indonesia. Demikian juga yang disampaikan oleh Menteri  Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis produk kelapa Indonesia kian berjaya di mata dunia (sumber: kompas.com).

Tak hanya PR pemerintah dan melulu mengandalkan pemerintah. Swadaya masyarakat petani dan pelaku usaha juga harus gegap gempita untuk mendorong dan merangkul para petani lainnya. Inilah yang dilakukan oleh inacom.id (Indonesia Agriculture & Commodities). Inacom.id saat ini merangkul beberapa organisasi petani seperti gapoktan, bundes dan organisasi kelompok tani mandiri untuk bersinergi. 

Melalui aplikasi dan system transportasi untuk petani yang sudah diluncurkan sejak awal tahun 2019 lalu, inacom.id berharap petani dapat terbantu dengan mudah. Aplikasi ini memungkinkan petani untuk menjual hasil komoditas pertaniannya dan mendapatkan pembayaran di hari yang sama. Selain itu mitra transportasi yang mempunyai kendaraan yang tidak terpakai juga dapat membantu petani untuk menjadi sarana angkutan dalam membawa hasil komoditasnya dari gudang petani ke gudang inacom terdekat.

Kelebihan penggunaan system ini, tentu saja berdampak positif bagi para petani juga pemilik transportasi, yaitu :

#Petani

  • Petani akan mempunyai akun khusus untuk pencatatan transaksinya sehingga dapat digunakan untuk keperluan lain semisal pengajuan pinjaman di kemudian hari
  • Petani akan mendapatkan sejumlah poin yang dapat ditukarkan dengan keperluan sehari hari semisal pulsa, voucher listrik, benih dll
  • Petani akan mendapatkan harga lebih kompetitif dari harga pasaran yang ada saat ini
  • Petani akan lebih mudah memantau perencanaan panen, dan pengalokasian dana untuk pengembangannya
  • Petani akan memperoleh update harga secara transparan

#mitra transportasi

  • Kendaraan mereka baik berupa motor, pickup atau truck dapat menjadi mitra transportasi inacom untuk pengiriman jarak pendek atau jarak jauh
  • Meningkatkan produktifitas dari kendaraan dan masyarakatnya
  • Mempunyai akun sebagai mitra transportasi di sistem inacom

Sistem ini nanti akan terintegrasi dengan sistem informasi para pembeli, logistik guna berbagi informasi mengenai kapasitas, kualitas dan asal barang sehingga memudahkan perencanaan dan pemantauannya.

Saat ini inacom.id sudah membuktikkan kekuatannya dan sudah berhasil memenuhi permintaan pasar internasional khususnya untuk produk kelapa. Sejak dirilis pada Juni 2018 lalu, incaom.id sudah melakukan ekspor setidaknya 60 kontainer produk kelapa ke berbagai Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun