Mohon tunggu...
Humaniora

Learning From Happiness of Kids

1 November 2017   09:21 Diperbarui: 1 November 2017   09:58 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia anak kecil merupakan dunia yang paling sederhana namun penuh dengan keindahan. Mengapa tidak, anak tidak pernah menyimpan rasa dendam, rasa iri bahkan yang ada dalam hati dan fikiran mereka hanyalah hal yang tulus dan penuh dengan keikhlasan. Mereka dapat mengungkapkan kebahagiaan melalui hal-hal yang menurut kita sepele. Anda pasti pernah bermain ciluk baa dengan anak-anak. Ingakah reaksi mereka ketika itu? Mereka akan tertawa bahkan terpingkal-pingkal dengan permainan yang sederhana tersebut.

Kita dapat mengambil contoh menjalani kehidupan seperti anak-anak. Mereka bisa tertawa polos dan lepas, mereka tidak perlu membawa uang banyak untuk bisa bergembira. Mereka minikmati apa saja yang ada disekitarnya, bermain, bercanda, kejar-kejaran, dan bergandengan tangan dengan riang. Sesekali mungkin mereka bertengkar dan bahkan menangis, tapi umur kesedihannya sangat pendek, hanya beberapa menit. Kemudian mereka pun ceria kembali.

Sementara itu, orang dewasa mudah sekali terkena penyakit hati. Kebiasaan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lan. kebiasaan dalam membicarakan sisi negatif dari orang lain telah menjadi kebiasaan yang telah dibiasakan hingga menjadi menyenangkan bagi mereka. Menyimpan berbagai hal yang negative hingga menjadi dendam yang sering merusak hubungan sosialny dengan orang lain. Temperamen yang tidak stabil pada orang dewasa juga lebih sering berubah-ubah menjadi lebih parah seiring dengan waktu. Rasa tulus dan ikhlas yang telah menjadi kebiasaan dari kecil perlahan luntur karena banyaknya kebiasaan yang tidak baik.

Dengan begitu, kita dapat menganbil kembali kebiasaan diwaktu kecil itu dengan belajar hal-hal yang sederhana. Tidak harus dengan hal-hal yang mewah karena kebahagiaan akan datang pada orang yang dapat bersyukur. Perikalau hidup sederhana menjadi dasar semua kebaikan, kebanyakan diantara kita suka mendramatisir dan membesar-besarkan masalah yang sebenarnya dapat kita selesaikan dengan cara yang baik.

Kembali pada pola hidup yang dilakukan oleh anak, mengakrabkan diri dengan anak juga dapat enjadi hal yang baik untuk mengolah emosi kita. Karena dengan kepolosan dan energi posiif yang diberikan anak akan membat hati menjadi lebih mudah terkontrol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun