Mohon tunggu...
Bryan Eduardus
Bryan Eduardus Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Warga Negara yang Bersuara Lewat Kata-Kata! | https://telemisi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hei Para Orang Tua, Jangan Jejali Anak dengan Les Segudang!

29 Juli 2016   15:32 Diperbarui: 30 Juli 2016   10:33 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Les Anak (family.fimela.com)

Saya bukanlah seorang sosok orang tua karena sayapun masih bersekolah. Tetapi, saya akan membagikan hal-hal mengenai anak dan orang tua tetapi dari sudut pandang saya sebagai seorang anak. Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya sukses? Orang tua mana sih yang ingin anaknya menjadi pengangguran nanti setelah lulus semua jenjang pendidikan? Tentunya tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya gagal dalam kehidupan ini. Semua orang tua pasti memiliki harapan yang amat tinggi terhadap masa depan dan tumbuh kembang seorang anak.

Sejak anak-anak masih kecil, orang tua sudah mengarahkan anak-anak ke berbagai bidang yang menurut orang tua akan membuatnya sukses di jenjang sekolah hingga nanti juga sukses ketika bekerja. Salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh banyak orang tua adalah memasukkan anak mereka ke berbagai les yang berbeda. Biasanya orang tua memasukkan anak mereka ke les matematika, les musik, dan les-les lainnya sejak mereka masih kecil dengan harapan anak mereka akan memiliki modal untuk masa depannya. Namun apakah itu yang sebaiknya dilakukan?

Orang tua biasanya memasukkan anak ke les matematika dengan harapan nanti anaknya akan cerdas dalam bidang tersebut. Orang tua juga memasukkan anak ke les musik karena ada yang mengatakan bahwa musik akan membantu tumbuh kembang dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, banyak juga les-les lainnya yang seringkali dijejali orang tua kepada anak mereka. Namun apakah itu pasti akan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak?

Memang bagi anda sebagai orang tua, tidak ada salahnya untuk memberikan apa yang bisa anda berikan dan berharap apa yang anda harapkan kepada anak anda. Namun ingat bahwa anak anda bukanlah 100% jelmaan anda. Hobi dan ketertarikan anda belum tentu juga menjadi ketertarikan mereka. Ingatlah bahwa anak anda merupakan makhluk yang bisa memilih sejak mereka berada berada dalam usia kecil sekalipun. 

Hanya saja, ada anak yang "berani" mengungkapkan hal itu kepada orang tuanya dan ada juga anak yang hanya pasrah dan tetap mengikuti perintah orang tua hingga orang tuanya sendiri yang harus sadar bahwa anak mereka sebenarnya tidak memiliki ketertarikan di bidang tersebut.

Saya memiliki beberapa kenalan teman yang ternyata hampir setiap hari memiliki les tambahan dari olahraga, musik, hingga pelajaran yang ternyata tidak mereka gemari. Ketika saya tanya kenapa, mereka menjawab karena itulah perintah dari orang tua mereka dengan alasan bisa memberikan efek dan dampak positif bagi mereka. Namun apapun tidak mungkin bisa memberikan dampak positif jika dilandasi dengan ketidaktertarikan atau keterpaksaan.

Jika ketika anak masih kecil anda ingin memberikan banyak les dengan tujuan membantu mereka mencari hobi mereka, tidak ada salahnya. Namun yang utama adalah berikanlah penjelasan bahwa les-les yang anda berikan ini semata-mata untuk membantu anak anda mencari "passion" dalam diri mereka bukan untuk memaksakan mereka dalam menjalaninya. Beri tahu pula bahwa anak anda bebas memberitahu anda jika anak anda tidak tertarik dalam mengikuti les tersebut tanpa harus sungkan atau ketakutan dimarahi.

Namun seiring anak anda bertumbuh dewasa, berikan mereka pilihan atau apa yang mereka perlukan. Misalnya apa kesulitan mereka di sekolah dan apa butuh les mata pelajaran untuk membantunya. Usahakan juga agar anak dapat ikut memberikan pendapat mengenai kapan dan dimana anak ingin les. 

Untuk pilihan, tanyalah kepada anak anda apa yang menjadi ketertarikan dan hobi anak anda misalnya dalam hal olahraga atau musik. Usahakan juga tanyalah secara rutin mengenai perkembangan les-les mereka apakah mereka merasakan ada perkembangan dari les tersebut. Sempatkan juga untuk bertanya kepada guru les anak anda mengenai sikap anak anda saat sedang les. Hal ini juga dapat menjadi gambaran apakah anak anda sebenarnya tertarik terhadap les tersebut.

Jadi para orang tua, janganlah sekalipun MENJEJALI anak anda dengan Les atau apapun karena apapun yang berlebihan dan dipaksakan itu tidak baik. Cobalah beri anak anda ruang untuk memilih bukan untuk terus dipilihkan karena apapun yang motivasinya tidak benar tidak akan menghasilkan sesuatu yang benar. Pililihkan yang terbaik untuk anak anda, bukan sekedar memenuhi ambisi pribadi anda sebagai orang tua!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun