Mohon tunggu...
Bryan Eduardus
Bryan Eduardus Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Warga Negara yang Bersuara Lewat Kata-Kata! | https://telemisi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SUCA Indosiar Vs SUCI Kompas TV, Manakah Ajang yang Terbaik?

6 Agustus 2016   16:00 Diperbarui: 6 Agustus 2016   16:02 5255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUCA Indosiar Vs SUCI Kompas TV, Manakah Ajang Yang Terbaik? (anantha-wijaya.blogspot.com, id.wikipedia.org)

Saat ini masyarakat sedang ramai-ramainya memperbincangkan mengenai kontes SUCA Indosiar yang telah memasuki season keduanya setelah season pertama yang sangat digemari dan mendapatkan hasil rating yang memuaskan. Kontes ini dimulai dengan menayangkan proses audisi para komika selama kurang lebih 1 minggu. Baru pada Minggu (24/7/2016), show SUCA 2 resmi dimulai dengan perkenalan anggota masing-masing tim mentor. Acara malam itu bertajuk Welcoming SUCA 2. Program malam itu terbukti menarik minat yang besar dari masyarakat karena hashtag #WelcomingSUCA2 menjadi trending topic sepanjang penayangan serta mendapatkan rating yang cukup memuaskan dan masuk jajaran 5 besar rating harian.

SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) adalah sebuah program pencarian bakat stand up comedy yang sudah berlangsung selama 6 musim dan berhasil menjadi ajang lahirnya banyak komik-komik baru Indonesia. Ajang kompetisi Stand Up Comedy yang digelar oleh Kompas TV ini bisa dikatakan sebagai salah satu program yang memperkenalkan stand up comedy kepada masyarakat.

Itulah keterangan singkat saya mengenai kedua program kompetisi stand up comedy yang akan saya bandingkan hari ini yaitu Stand Up Comedy Academy (SUCA) serta Stand Up Comedy Indonesia (SUCI). Jika kita berbicara mengenai konsep acara secara garis besar, kedua program ini memang sudah memiliki konsep yang cukup berbeda satu dengan yang lainnya. SUCI memiliki konsep yang benar-benar kompetisi stand up comedy sedangkan SUCA Indosiar lebih menjurus kepada acara hiburan ala Indosiar yang mengutamakan gimmick antara host, juri, dan peserta.

Jika dilihat dari durasi tayang pun sangatlah berbeda. SUCI Kompas TV memiliki jam tayang seminggu sekali dengan durasi tayang selama 2 jam. Sedangkan SUCA Indosiar justru tayang hampir setiap hari dengan durasi tayang hingga 4 jam! Saya tidak bisa langsung menilai secara langsung bahwa SUCI yang tayang seminggu sekali lebih baik atau SUCA yang tayang setiap hari lebih kreatif hanya dengan 1 faktor ini saja.

Seperti yang sudah sedikit saya singgung sebelumnya, SUCI Kompas TV sejak season pertamanya selalu tayang seminggu sekali. Sedangkan SUCA di Indosiar sejak penayangan season pertama selalu tayang setiap hari hingga memasuki babak akhir dimana hanya akan tayang 2-3 kali seminggu. Kita tidak bisa menilai mana yang lebih baik apakah tayang seminggu sekali atau setiap hari karena yang tayang setiap hari pun bukanlah komika yang sama sehingga tidak berpengaruh terhadap komika sendiri. SUCA memilih untuk tayang setiap hari mungkin agar penayangannya lebih cepat berakhir.

Selain itu, terlihat juga perbedaan yang cukup signifikan dari jumlah peserta yang memasuki babak show. SUCI Kompas TV meloloskan 20 komika untuk bersaing dalam pre-show dan hanya ada 16 pos untuk tampil di show. Sedangkan SUCA 2 menampilkan hingga 42 peserta! Hal ini tentunya menjadi resiko yang harus diambil oleh Indosiar yang ingin penayangannya ditayangkan setiap hari. Dalam hal ini, saya lebih setuju dengan jumlah peserta dalam kompetisi SUCI Kompas TV karena dalam kontes SUCA yang menampilkan hingga 42 peserta masih banyak terlihat komika yang belum matang secara penampilan dan penulisan materi sehingga beberapa peserta tersebut seakan-akan dipaksakan untuk mencukupi kuota 42 peserta.

Dari sistem pemilihan peserta juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. SUCI Kompas TV mengadakan audisi terbuka besar-besaran yang memperbolehkan seluruh kalangan untuk mencoba peruntungan menjadi seorang komik sehingga dalam setiap musim penyelenggaraannya selalu diisi oleh wajah-wajah baru. Sedangkan di sisi lain, SUCA Indosiar tidak mengadakan audisi besar-besaran. Mereka menghubungi komunitas-komunitas stand up untuk menyumbangkan komika untuk ikut audisi. Selain itu, mereka mengundang beberapa komika yang sudah berkecimpung di dunia stand up untuk ikut audisi. Tak heran, beberapa wajah peserta tidak asing lagi. Sebut saja dalam SUCA 2 ini ada komika seperti Afif serta Coki yang merupakan mantan peserta SUCI Kompas TV.

Namun kedua program ini juga memiliki kesamaan yaitu dalam hal juri. Memang jumlahnya tidak sama namun komposisi juri SUCA Indosiar sebenarnya tidak berbeda jauh dengan komposisi juri SUCI "dulu". Raditya Dika, Ernest Prakasa, serta Pandji Pragiwaksono merupakan mantan juri SUCI yang diangkut Indosiar untuk menjadi juri dalam SUCA. Tugas juri juga sedikit berbeda. Jika dalam SUCI mereka hanya bertugas untuk menilai, maka dalam SUCA mereka juga dituntut untuk "melucu" seperti memberikan komentar-komentar unik untuk para peserta.

Sehingga dari berbagai faktor diatas, saya berpendapat bahwa SUCI Kompas TV masih berada diatas SUCA Indosiar. Faktor utamanya adalah karena SUCI adalah pelopor bagi kontes stand up comedy sehingga jika ada stasiun televisi lain yang membuat program serupa dengan pengisi acara yang tidak jauh berbeda, maka hanya akan terasa seperti meniru SUCI Kompas TV. Jika anda mencari kompetisi sesungguhnya, saksikanlah SUCI Kompas Tv. Namun jika anda mencari hiburan semata, cobalah saksikan SUCA Indosiar. Bagaimana menurut anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun