Mohon tunggu...
Anthony Bryan Vernico Sany
Anthony Bryan Vernico Sany Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisa Sosial dan Sepak Bola

23 Februari 2021   22:39 Diperbarui: 23 Februari 2021   23:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: twitter.com/VGxPSS_1976)

Sepakbola merupakan olahraga yang kini dianggap menjadi hiburan yang murah dan sederhana serta sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Dalam sebuah tim sepak bola jelas supporter atau pendukung merupakan bagian terpenting dalam sebuah tim, ada pepatah mengatakan football is nothing without fans. 

Banyak sekali supporter sepak bola di dunia bahkan  Indonesia pun fanatisme nya dari supporter tiap-tiap klub kebanggaan sangat beragam dan luar biasa. Fanatisme yang di tunjukkan para pendukung sebuah klub tidak hanya terlihat dari kreativitas mereka membangun sebuah koreografi atau pun suara mereka yang tak habis-habis untuk bersorak dan bernyanyi mendukung sang kebanggaan, melainkan fanatisme mereka yang digiring ke arah positif dimana para supporter ini suka membuat sebuah gerakan-gerakan kemanusiaan untuk warga sekitar sebuah daerah atau pun gerakan kemanusiaan untuk saudara se tanah air. 

Sepak bola juga bisa menjadi sarana bersosialisasi antar individu maupun komunitas yang bisa mendekatkan satu sama lain karena sebuah kebanggaan suatu klub sepak bola. Para supporter di Indonesia ini sangatlah peka terhadap situasi lingkungan sosial di dalam klub dukungannya maupun situasi lingkungan sosial di luar klub. Contohnya situasi lingkungan sosial di dalam klub itu seperti gerakan boikot terhadap manajemen sebuah klub karena kondisi di dalam manajem

en sedang tidak baik-baik saja karena 1-2 hal dan mungkin karena keinginan para supporter yang menuntut klub kebanggaan nya untuk bangkit dan bersinar menjadi klub yang lebih professional dan bisa menjadi juara di LIGINA atau pun di asia bahkan dunia. 

Sedangkan kepekaan supporter di luar lingkungan sosial klub adalah dengan membuat gerakan-gerakan bantuan  kemanusiaan seperti menjadi relawan di sebuah bencana alam, menggalang dana untuk sebuah bencana alam/pandemi seperti saat ini dan masih banyak lagi. Para supporter masa kini khususnya di Indonesia, sudah mengalami perkembangan pemikiran dimana mereka lebih menjadi supporter yang dewasa dan tidak hanya dikenal membuat rusuh, namun bisa berguna bagi sesama. Mereka pintar dalam menganalisa masalah sosial dan juga keadaan sosial di sekitarnya. 

Masalah sosial dikatakan sebagai suatu keadaan yang berhubungan dengan kondisi yang ada di dalam masyarakat tertentu yang berkaitan dengan keadaan sosial yang terjadi di masyarakat (Artantya, 2014). Contoh konkritnya seperti kelompok supporter dari Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) yang melihat permasalah sosial yang ada saat itu, dimana para Nakes kekurangan APD, lalu mereka membantu dengan menginisiasi gerakan penggalangan dana untuk melawan covid-19 dengan menyumbang APD kepada Nakes. 

Sumber gambar: twitter.com/riversidepss)
Sumber gambar: twitter.com/riversidepss)

Analisis sosial merupakan aktivitas pengumpulan, penguraian, dan penelaahan informasi yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengetahui (kebenaran) akar persoalan masyarakat (Makinuddin & Sasongko, 2006, h. 39). Para supporter khususnya BCS atau Brigata Curva Sud ini melakukan aktivitas pengumpulan, penguraian, dan penelaahan informasi guna mengetahui akar persoalan masyarakat di sekitar Sleman. Ternyata pada saat itu persoalan yang timbul di masyarakat adalah tim tenaga kesehatan dan relawan COVID-19 kekurangan alat perlindungan diri atau yang biasa di sebut APD. 

Akhirnya mereka menggalang dana dengan media sosial yang mereka punya guna memberi pengumuman bahwasan nya mereka akan melakukan penggalangan dana untuk tim Nakes dan relawan COVID-19 yang bertugas dengan memberi sejumlah APD di puskesmas-puskesmas di Sleman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun