Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Tentang Musa

21 Juni 2021   11:05 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia.com

Seseorang yang penghambaannya belum sempurna. Ia berkata kata. Bahwa harta pangkat dan jabatan tidak membawanya kemana mana. Terjebak dalam diam saat waktu melaju pasti. Atau malah melangkah mundur kembali.

Seseorang yang dirinya masih dimiliki oleh atribut. Ia mengeluh. Bahwa semakin ia mengisi perut. Semakin ia bersungut sungut. Tanpa alasan yang jelas. Cerita hidupnya tak berbekas.

Seseorang yang belum selesai dengan dirinya. Ia bercanda. Namun ia tak bisa menyenangkan manusia. Sebab inginnya sendiri. Belum sepenuhnya terpenuhi.

Seseorang yang selama hidupnya terlalu mencintai dunia. Ia berkisah. Matinya mati tua. Jiwanya menolak meninggalkan raga yang telah usang. Dimakan zaman, digerogoti peradaban.

Sedangkan.

Ia yang tak pandai berkata kata. Mengeluh pada Tuhan sendiri. Lalu bercanda dengan samudera. Dan kisahnya abadi.

Syradh ch.
21.6.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun