Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: O Batavia

19 Juni 2021   08:33 Diperbarui: 19 Juni 2021   08:37 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.detik.com

O Batavia, sayangku. Kenapa tak kau tampakkan manis senyummu. Seperti dulu. Pada orang belanda yang datang. Menguras tanah mereka berdagang.

Menapaki serambi serambi pribumi. Merayu gadis desa seusiamu kini.

O Batavia, sayangku. Ingatkah kau padaku. Aku adalah peluh yang membangun tembokmu. Dan air mata yang mengairi kotamu. Lihat. Aku masih seperti dulu.

Aku masih aku yang menangis dan berkeluh kesah. Sedikitpun tiada berubah.

O Batavia, sayangku. Aku adalah buruh dalam dirimu. Yang dicambuki. Masih ada bekasnya kini. Jika kau tak percaya. Dalam bajuku ada luka.

Kau mengenal goresnya. Aku mengenal perihnya.

Kau adalah Bataviaku. Kuhabiskan seluruh hidupku untukmu. Kau masih tak mengenalku. Karena hanya dalam lamunku kita bertemu.

syradh ch.
19.6.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun