Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Indonesia Utopia

21 Maret 2019   06:06 Diperbarui: 21 Maret 2019   06:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : wonosari.com

Aku berhenti. Menengok kanan kiri. Teramat asing bagiku. Katanya ini negeri mimpi.

Di tempat ini. Orang berebut kekuasaan. Dengan cara dipilih. Oleh yang dikuasai.

Demokrasi dipahami. Bahwa orang boleh berbuat apa saja. Seenaknya.

Aturan dibuat. Oleh kawanan. Yang paling sering melanggar hukum. Tapi dimaafkan.

Wakil tuhan dibumi. Memaksa malaikat diadili. Kasus setan setan. Ditutup tutupi.

Aparat. Lebih ditakuti dari maling itu sendiri. Akuntan. Yang waktu sekolah. Juara kimia dan biologi.

Kertas dicetak. Untuk diperebutkan. Mempertaruhkan keluarga. Dan segala yang di punya.

Absensi tiap pagi. Begitu setiap hari. Sampai nanti. Sampai mereka mati.

Negeri ini negeri anti. Diberi hujan rumah terendam. Diberi mentari dahaga menanti.

Ingin aku pergi. Ke negeriku yang dulu.
Negeri dambaan manusia. Yang Indonesia. Yang utopia.

Jakarta, 05.00
21 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun