Mohon tunggu...
Bryanita Azizah Mioza
Bryanita Azizah Mioza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030041

NIM 20107030041

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stress? Yuk Kenali Mental Illness Ini

30 Maret 2021   12:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:43 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Factitious

Disebut juga dengan Sindrom munchausen yakni penderita secara sadar suka menempatkan diri sebagai "orang sakit" namun padahal kondisinya sehat-sehat saja. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan trauma masa kecil.

Dikutip dari webmd.com, "People with factitious disorders behave this way because of an inner need to be seen as ill or injured, not to achieve a clear benefit, such as financial gain. People with factitious disorders are even willing and sometimes eager to undergo painful or risky tests and operations in order to obtain the sympathy and special attention given to people who are truly ill or have a loved one who is ill. Factitious disorders are considered mental illnesses because they are associated with severe emotional difficulties". Jadi, Orang yang mengalami sindrom ini melakukan hal ini untuk membangkitkan simpati dan perhatian orang lain dan penderita akan mendapatkan kepuasan tersendiri dari simpati yang diraihnya ketika mereka berpura-pura sakit atau menjadi korban.

Untuk pengobatan bisa dilakukan ke psikiater yang biasanya akan fokus merubah pemikiran dan perilaku individu (terapi perilaku kognitif). Pengobatan keluarga juga dapat membantu mengajarkan anggota keluarga untuk tidak memberi penghargaan atau memperkuat perilaku penderita penyakit ini.

4. PTSD

PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) adalah ketidakmampuan seseorang untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Penderita PTSD memiliki pikiran dan kenangan yang menakutkan dari pengalamannya di masa lalu, baik yang mereka alami atau hanya menyaksikan saja. Kebanyakan orang yang mengalami kejadian traumatis akan menghadapi kesulitan dalam menjalaninya, tetapi dengan waktu dan perawatan diri yang baik, kesulitan itu akan berkurang. Dukungan orang lain juga dapat membantu mencegah orang mengatasi trauma ini.

5. OCD

OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) adalah gangguan umum, kronis, dan jangka panjang dimana seseorang memiliki pikiran / perilaku  yang tidak terkendali sehingga dia merasakan dorongan untuk mengulanginya terus menerus. Orang dengan gangguan OCD biasanya diliputi pikiran / ketakutan yang konstan terhadap sesuatu.

Ada dua gejala utama pada gangguan ini yaitu obsessions (obsesi) dan compulsions (kompulsi). Obsesi adalah pikiran, dorongan, atau gambaran mental berulang yang menyebabkan kecemasan, sedangkan Kompulsi adalah perilaku berulang yang dirasakan oleh penderita OCD sebagai respons terhadap pikiran obsesif.

Terapi yang dapat di lakukan seperti terapi bicara yang berfokus pada pengubahan pikiran negatif, perilaku,dan respons emosional terkait gangguan psikologis.

6. Bipolar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun